Momentum Pergerakan Kemajuan Pendidikan

Atikah Ishmah Winahyu
30/11/2019 20:15
Momentum Pergerakan Kemajuan Pendidikan
Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Wisnu Aji,(MI/Adam Dwi)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan bertekad menjadikan Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November sebagai momentum pergerakan kemajuan pendidikan di Indonesia.

Hal itu sesuai dengan pesan yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam upa­cara peringatan Hari Guru Nasional pada Senin (25/11) lalu. Tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional diisi oleh berbagai kegiatan seperti upacara bendera di halaman kantor Kemendikbud, Jakarta.

Selain Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, hadir pula Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Mendikbud 1993-1998 Wardiman Djojonegoro, Mendikbud 2004-2009 Bambang Sudibyo, Wamendikbud 2011-2014 Musliar Kasim dan diikuti oleh guru, murid sekolah, mahasiswa, hingga dosen. Tema peringatan Hari Guru Nasional kali ini ialah Guru penggerak Indonesia maju.

Baca juga: Guru Dituntut Tingkatkan Profesionalisme

"Selamat Hari Guru Nasional, semoga guru-guru kita makin profesional, maju, sejahtera, dan semakin bermartabat," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Dr. M.Q. Wisnu Aji, S.E., M.Ed. kepada Media Indonesia seusai upacara Hari Guru Nasional, di Kantor Kemendikbud, di Jakarta, Senin (25/11).

Wisnu menyampaikan, sesuai tema peringatan Hari Guru Nasional kali ini, guru berperan sangat besar sebagai penggerak yang menentukan kemajuan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa di masa depan.

"Jika saya mengartikan, guru sebagai agen perubahan, guru yang membawa perubahan kemajuan pendidikan kemajuan bangsa ke depan," tuturnya.

Baca juga: Guru Penggerak Indonesia Maju

Untuk menjadi agen perubahan, kata Wisnu, guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, meninggalkan cara mengajar yang monoton, dan lebih banyak berinovasi di kelas agar dapat menciptakan suasana lebih berwarna sehingga murid lebih semangat dalam belajar.

Guru pun harus menjadi penggerak dan motivator yang memiliki inisiatif untuk membantu murid ataupun guru lain yang mengalami kesulitan. Meski kini sudah memasuki era digital dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, guru tetap menjadi sosok yang berpengaruh bagi kemajuan bangsa sebab karekter dan kasih sayang guru sebagai pendidik tidak akan dapat tergantikan oleh teknologi.

"Peran guru tetap strategis karena teknologi perannya hanya membantu, tapi guru lebih dari itu, yakni harus bertindak sebagai agen perubahan, paradigma pembelajarannya harus berubah," tuturnya.

Kesejahteraan guru
Ia juga mengatakan di periode 2014-2019, Kemendikbud telah menjalankan sejumlah program guna mendorong kesejahteraan guru, seperti menuntaskan sertifikasi guru dari sebelumnya hanya 110.502 guru yang telah lulus sertifikasi pada 2014, kini menjadi 594.773 guru pada 2018.

Selain itu, ada peningkatan jaminan kesejahteraan bagi guru. Pada 2015 penerima tunjangan profesi guru hanya mencapai 1.010.247 guru kemudian meningkat menjadi 1.400.067 guru pada 2019.

Baca juga: Pidatonya Viral, Ternyata Nadiem Sempat Takut Saat Menulisnya

Selanjutnya, program peningkatan kualifikasi akademik guru, pengakuan pengalaman kerja dan hasil belajar, serta pendaftaran bantuan daring, yang menyebabkan presentase guru berkualifikasi S-1/D-4 pada 2014 hanya mencapai 74,77% lalu meningkat menjadi 87,22% pada 2018.

Selain itu, ada program perencanaan dan penataan kebutuhan guru yang mencakup pengendalian formasi, pemindahan, serta pengembangan berupa intervensi Kemendikbud sesuai wewenang yang diamanatkan UU No 23/2014.

"Juga dilakukan program peningkatan kompetensi guru berbasis kelompok kerja serta program apresiasi dan tenaga kependidikan melalui berbagai penghargaan sebagai upaya meningkatkan kualitas guru," terang Wisnu.

Dihadiri Presiden
Rangkaian Hari Guru Nasional pada tahun ini dimulai sejak 22 November melalui ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selanjutnya, Minggu (24/11), Kemendikbud menggelar gerak jalan dimulai dari halaman Gedung A Kemendikbud, ke Semanggi, Patung Senayan, dan berakhir kembali ke Gedung A Kemendikbud.

Kegiatan gerak jalan itu dihadiri 30 organisasi guru, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, hingga Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia. Ratusan pelajar pun ikut berpartisipasi.

Adapun upacara bendera berlangsung 25 November lalu di halaman Gedung A Kemendikbud yang dihadiri sejumlah organisasi guru dan para pelajar

Lebih lanjut, Wisnu mengungkapkan, acara puncak berlangsung pada hari ini (Sabtu, 30/11) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jabar. Menurut rencana, acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat pemerintahan, termasuk pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Berikut pula, PGRI dan puluhan organisasi guru lainnya.

"Sekitar 35.000 guru akan hadir dalam puncak acara Hari Guru Nasional. Pada puncak ini juga disampaikan penghargaan Satyalencana pendidikan kepada 42 orang guru, yang berdedikasi dalam menjalankan tugas mulia," jelas Wisnu.

Kegiatan acara puncak itu ikut dimeriahkan tari kolosal Kembang ronce, yang diikuti pelajar, guru, dan pegiat seni dengan total 1.000 orang. Selain rangkaian kegiatan Hari Guru Nasional, terdapat berbagai jenis kegiatan dan lomba di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud.

Berbagai kegiatan mulai dari 27 November hingga 1 Desember. Direktorat PGTK PAUD dan Diknas mengadakan lomba mendongeng untuk guru pendidikan anak usia dini (PAUD), lomba cipta lagu anak usia dini, satyalencana pendidikan, seminar internasional, hingga penganugerahan insan peduli GTK PAUD dan Dikmas.

Selanjutnya, Direktorat PG Pendidikan Dasar mengadakan simposium guru dan tenaga kependidikan, berikut pula penganugerahan tanda kehormatan Satyalencana pendidikan.

Pada sisi lain, Direktorat PG Pendidikan Menengah menggelar kegiatan inovasi pembelajaran dan satyalencana pendidikan. Direktorat Tendik menggelar simposium internasional kepala sekolah dan pengawas sekolah, serta Satyalencana pendidikan.

Dalam memperingati Hari Guru Nasional ini, PB PGRI pun menyelenggarakan berbagai lomba yang dari 27 November hingga 1 Desember, di antaranya pemilihan guru honorer inspiratif, penganugerahan Dwija Praja Nugraha Kepala Daerah, penulisan opini yang dimuat di media massa, penulisan buku nonfiksi, serta guru bertutur pajak yang diunggah dalam Youtube. (Aiw/S5-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya