Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
RISET-RISET dari berbagai lembaga penelitian dan pengembangan, industri, dan perguruan tinggi hingga karya ilmiah anak sekolah akan dipamerkan dalam Indonesia Science Expo (ISE) 2019 yang digelar di ICE BSD, Serpong, Tanggerang pada 23 hingga 26 Oktober 2019.
ISE merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk lebih memperkenalkan riset dan sains kepada masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko dalam acara temu media mengenai ISE di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (18/10).
Handoko menuturkan bahwa acara tersebut tidak hanya melibatkan LIPI, tetapi lembaga pemerintah non kementerian, perguruan tinggi, industri, dan lain-lain. Mereka sebagai penyumbang konten dan pendukung.
Pada ISE 2019, Handoko mengatakan LIPI akan menampilkan keanekaragaman hayati yang menjadi kekuatan Indonesia dalam penelitian agar dapat bisa bersaing dengan negara lain.
Salah satu yang dipamerkan LIPI, antara lain spesies baru yang ditemukan oleh tim peneliti LIPI yakni katak tanduk Kalimantan. Selain menampilkan keanekaragaman hayati Indonesia, imbuhnya, akan diperlihatkan pula inovasi-inovasi yang mendukung perkembangan keragaman hayati.
"Penyelenggaraan ISE secara rutin diharapkan menjadi momentum komunikasi publik atas proses dan hasil yang telah dicapai oleh para peneliti Indonesia dalam berbagai bidang riset serta manfaatnya bagi masyarakat luas," tutur Handoko.
Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas pada kesempatan yang sama menuturkan pada pelenyelenggaraan ISE 2019, akan ada 10 konferensi ilmiah internasional yang digelar bersamaan. Selain itu, pameran ilmiah remaja dan anak berskala international juga menjadi bagian acara ISE 2019.
Indonesia akan menjadi tuan rumah International Exhibition for Young Inventors (IEYI) pada tahun ini. Para partisipan akan memamerkan 150 proyek penelitian dari I l negara peserta antara lain Tiongkok, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Rusia, Malaysia, Macau, Taiwan, Indonesia, dan Jepang.
IEYI bertujuan mendorong generasi muda untuk memiliki pemikiran kritis, pengetahuan penelitian terintegrasi, dan penyampaian penelitian kepada publik serta mendapatkan pengalaman internasional dalam pertukaran ilmu dan teknologi, pengetahuan dan budaya, dan memperluas jejaring ilmiah.
Baca juga: LIPI Sebut Pemindahan Ibu Kota Butuh Keberanian Presiden
Handoko menambahkan ajang EIYI diharapkan bisa menjadi kesempatan bagi generasi muda maupun anak-anak sekolah untuk bisa melihat kemajuan ilmu pengetahuan, membangun jejaring internasional, serta memungkinkan semua pihak terlibat dalam aktivitas ilmu pengetahuan dan penelitian. Ia beharap akan banyak sekolah yang mengajak siswanya hadir.
"Ini bisa menjadi pembelajaran di luar kelas bagi para siswa. Mereka juga bisa mencoba hal baru melihat inovasi yang dipamerkan," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono menuturkan kegiatan utama dari Indonesia Science Expo 2019 ialah pameran hasil riset, kompetisi ilmiah nasional untuk remaja dan anak (National Young Inventors Award dan Lomba Karya Ilmiah Remaja) serta pemberian penghargaan penelitian (LIPI Young Scientist Award).
Namun, ada pula pameran start-up teknologi, temu bisnis inventor dan mitra industri, konferensi ilmiah internasional dan nasional, workshop teknis, dan beragam ajang edukasi ilmiah untuk publik seperti science movie, science show, science game, dan science art.
Ia menargetkan untuk tahun ini 80 ribu pengunjung, dengan semakin dikenalkannya sains dan teknologi kepada masyarakat diharapkan target itu akan tercapai. Ajang ini, terang Agis, terbuka luas untuk masyarakat dan mereka dapat hadir tanpa dipungut biaya. (A-4)
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved