Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Film Misti Sampaikan Pesan Positif Kepada Anak Muda

Mediaindonesia.com
04/9/2019 11:32
Film Misti Sampaikan Pesan Positif Kepada Anak Muda
Project Manager Kupu, Mita Airlangga.(Medai Indonesia)

YAYASAN Kursi Putih (Kupu) menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan nilai-nilai kebangsaan. Hal itu dilakukan Kupu dengan merilis film pendek berjudul Misti.

Pembina Kupu, Adis Prasetyo, menuturkan produksi film merupakan cara yang tepat untuk menyampaikan pesan positif kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda. Apabila digarap mendetail, pesan dapat tersampaikan lebih efektif kepada penonton.

“Penyebaran media audio visual juga efektif dan mudah diakses melalui platform digital,” ujar Adis, belum lama ini. Misti membingkai masalah keterbatasan akses pendidikan yang dialami sebagian masyarakat. Misti juga mengandung pesan nilai-nilai kebangsaan dan mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai NKRI.

“Kami ingin anak-anak belajar sesuatu dan mendapatkan pesan itu,” imbuh Adis.Film Misti mengisahkan perjuangan seorang gadis remaja yang hidup di perkampungan nelayan Jakarta.

Dia berjuang agar bisa melanjutkan sekolah, meski mengalami hambatan jerat kemiskinan dan budaya menikah muda. Pengambilan gambar dilakukan di Kampung Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. Terdapat beberapa alasan pemilihan Kampung Nelayan sebagai lokasi pengambilan gambar.

Sutradara film Misti, Svetlana Dea, mengungkapkan pihaknya mempunyai dua pilihan lokasi pengambilan gambar, yakni Indramayu dan Kampung Nelayan. Pada akhirnya, lokasi pengambilan gambar jatuh pada Kampung Nelayan, dengan pertimbangan efisiensi waktu dan biaya.

“Lokasi Kampung Nelayan lebih dekat. Secara geografis, ternyata tampilan lokasi lebih bagus di Cilincing,” ujar Lana, sapaan akrabnya.Proses produksi Misti tidak berjalan mudah. Produksi film memakan waktu tiga bulan, dari persiapan hingga rilis. Pengambilan gambar berjalan tiga hari, dengan rata-rata durasi 18 jam-20 jam per hari.

“Mobilitas produksi terhambat kemacetan lalu lintas, meski lokasi terbilang dekat,” kata produser pelaksana, Bambang Supriadi.Tantangan lainnya ialah kondisi fisik rumah yang dijadikan lokasi pengambilan gambar. Project Manager Kupu, Mita Airlangga, sempat khawatir lantai rumah akan ambruk karena hanya dilapisi papan triplek tipis.

“Ini yang membuat deg-degan. Mengingat budget terbatas, jangan sampai habis karena pro-duksi,” pungkas Mita.

 

Semangat sekolah

Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Kursi Putih Puteri Airlangga menegaskan kisah ini bukan fiksi belaka. Di beberapa tempat di Indo-nesia, bahkan di Jakarta, masih ada anak-anak putus sekolah, khususnya perempuan karena menikah di bawah umur.

“Film ini menggugah rasa empati anak-anak kita yang bisa bersekolah tanpa hambatan berarti, bahwa masih ada saudara-saudara sebangsa kita yang masih harus memperjuang-kan hak untuk mendapatkan pendidikan,” kata Puteri.

“Jadi kami berharap, setelah nonton Misti, anak-anak, jadi semangat sekolah,” katanya, menambahkan.

Film Misti dikemas secara artistik dengan sinematografi yang membangun dramatik cerita dan didukung akting para pemain yang sesuai karakter.

Mereka ialah Eliza Nizar sebagai Misti, didampingi Maryam Supraba, Hery Cahyono, Ronny Chandra, Bi Peyek, Adri Basuki, dan Kressa Della. Film ini juga memberikan kesempatan tampilnya potensi lokal dari komunitas film indie Indramayu, yaitu Bi Peyek.Film Misti telah ditayangkan di Metro TV, 31 Agustus 2019, pukul 15.30 WIB. Film Misti juga dapat disaksikan melalui portal berita Medcom.id dan Mediaindonesia.com. (Tes/S5-25 )

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya