Pengampu Kebangsaan

KABAR duka itu datang dari Mekah, Arab Saudi. Ulama karismatik, KH Maimoen Zubair, 90, alias Mbah Moen, berpulang ke rahmatullah, kemarin pagi waktu setempat. Saat berpulang, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu tengah menunaikan ibadah haji atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sekaligus amirul hajj di Tanah Suci, mengungkapkan bahwa Mbah Moen berpulang dengan cara sangat baik, tidak merepotkan siapa pun.     

"Subhanallah. Beliau cepat sekali berpulang dan dengan cara sangat baik. Beliau sebelumnya tidak mengeluhkan rasa sakit tertentu. Ini juga yang beliau kehendaki. Beliau ingin berpulang di hari Selasa di Mekah. Tampaknya banyak keinginan beliau yang Allah kabulkan," kata Lukman di Mekah, kemarin.

Sekitar seribu pelayat mengiringi pemakaman Mbah Moen di Pemakaman Ma'la, Mekah, kemarin pukul 13.20 waktu Arab Saudi.

"Marilah kita meneladani kebaikan-kebaikan beliau," kata Menteri Lukman sesaat setelah jenazah Mbah Moen dikebumikan diiringi kalimat talkin La Ilaha Illallah. Hadir dalam prosesi pemakaman itu Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dan KH Syarif Rahmat. Doa dipimpin M Rizieq Shihab.

Kehilangan
Berpulangnya Mbah Moen menjadi kehilangan besar bukan hanya bagi para santri di Pondok Pesantren Al-Anwar, melainkan  juga seluruh komponen bangsa Indonesia. Mbah Moen selama ini telah dianggap sebagai simbol pemersatu.

Presiden Joko Widodo pun menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. Jokowi menyebut Mbah Moen merupakan kiai karismatik yang selalu menjadi rujukan umat Islam di Indonesia.

"Beliau sangat gigih dalam menyampaikan NKRI harga mati. Oleh sebab itu, kita sangat kehilangan. Saya atas nama pemerintah, seluruh rakyat Indonesia, betul-betul berbelasungkawa atas wafatnya beliau," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Ucapan dukacita juga disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. JK mengenang Mbah Moen sebagai ulama besar dan seorang yang konsisten, yang ditunjukkan dalam bidang keagamaan dan politik.

"Meski aktif dalam keagamaan, Kiai Moen selalu mendampingi politik dengan semangat keagamaan yang baik," ujar JK

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun turut kehilangan atas meninggalnya Mbah Moen. Bagi Surya, Mbah Moen merupakan tokoh bangsa yang konsisten merekatkan Indonesia sebagai negara kesatuan.

"Bangsa ini kehilangan tokoh besar yang memperjuangkan masalah keumatan dan keberagaman di NKRI," tuturnya.

Menurut Surya, Mbah Moen ialah ulama karismatik yang sangat berjasa tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di seluruh Indonesia. Surya berharap seluruh kerabat dan keluarga tabah menerima kepergian Mbah Moen.

Wafatnya Mbah Moen juga meninggalkan kenangan bagi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Ia mengenang perjumpaan terakhir bersama Mbah Moen.

"Saya terakhir sempat foto bersama dengan beliau (Mbah Moen) pada ulang tahun (ke-73) Bhayangkara Polri. Juga (foto bareng) saat Asian Games (2018)," ujar Tjahjo di Kampus Institut Pemerintah Dalam Negeri, Jatinangor, Jawa Barat, kemarin.

Konferensi Wali-gereja Indonesia (KWI) turut berdukacita atas meninggalnya Mbah Moen. Bagi KWI, Mbah Moen ialah tokoh besar bangsa yang selalu membawa kesejukan dan berpikir tentang kepentingan besar sebagai bangsa.

"Atas nama KWI, kami menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian beliau," kata Sekretaris Eksekutif KWI Siprianus Hormat di Jakarta, kemarin.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pun berduka. Cak Imin menginstruksikan seluruh keluarga besar PKB untuk melakukan salat Gaib dan mendokan keselamatan jiwa Mbah Moen.

Mantan Ketua MK Mahfud MD mengungkap kenangan terakhir bersama Mbah Moen dalam acara pernikahan anak Agus Maftuh, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Saat itu ia dibisiki hal penting. 'Saat itu beliau didampingi Nyai Maimoen & keluarga.... Itu kenangan terakhir saya dgn beliau. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Mbah Moen'. tulis Mahfud di Twitter.

Kabar berpulangnya Mbah Moen juga membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasakan duka mendalam. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyampaikan kepergian ulama karismatik itu kepada Presiden ke-5 RI tersebut.

"Ketika saya menyampaikan berita duka ke Ibu Megawati Soekarnoputri, beliau tampak begitu berduka, tidak mampu manahan kesedihan mendalam, dan langsung mendoakan, memohon kepada Allah SWT agar almarhum husnul khatimah," ungkap Hasto dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.  (Uta/Dro/Ins/Ths/Mal/Ant/X-6)