Kemuning Cocok di Lahan Kering

(Ant/H-2)
17/7/2019 23:30
Kemuning Cocok di Lahan Kering
Biji kedelai kemuning 2di laboratorium kultur jaringan(Dok Ristekdikti)

BADAN Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) meluncurkan sebanyak dua varietas kedelai unggulan, yakni kemuning 1 dan kemuning 2 yang cocok untuk lahan kering.

Dengan peluncuran kedua varietas tersebut, jumlah varietas kedelai unggul yang dihasilkan Batan sebanyak 12 varietas unggulan.

"Dengan ukuran biji yang lebih besar dan dapat bersaing dengan kedelai impor, kedelai kemuning 1 dan kemuning 2 menghasilkan tempe yang lebih gurih jika dibandingkan dengan kedelai impor," jelas Peneliti Batan Yuliasti di Jakarta, Rabu (17/7).

Menurutnya, penelitian itu berawal dari problem keterbatasan lahan di tengah permintaan yang terus meningkat. Kebutuhan Indonesia terhadap kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 2 juta ton pada 2018.

Sementara itu, produksi kedelai lokal masih berada di bawah 1 juta ton per tahun, bahkan pada 2017 lalu, produksi kedelai lokal hanya mencapai 786.142 ton. Untuk mencukupi kebutuhan itu, opsi impor pun ditempuh pemerintah.

"Varietas kemuning yang tahan di lahan kering ini diharapkan dapat menjadi bagian solusi untuk meningkatkan produksi kedelai lokal dan mengurangi ketergantungan kedelai impor," tambah dia.

Nama kemuning berasal dari singkatan kedelai mutan tahan kering sebagai varie-tas kedelai hasil dari perbaikan varietas Panderman dengan memanfaatkan teknik mutasi radiasi.

Selain tahan terhadap lahan kering, varietas Kemuning memiliki beberapa keunggulan di antaranya produktivitas tinggi sebesar 2,87 ton per hektare (ha) untuk Kemuning 1 dan 2,92 ton per ha untuk Kemuning 2. Tinggi tanaman lebih pendek dari induknya sehingga tidak mudah rebah, mempunyai kandungan protein yang tinggi, dan ukuran bijinya yang besar.

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan mengatakan, Kemuning merupakan varie-tas kedelai Batan pertama yang toleran di lahan kekeringan. Batan sebelumnya telah menghasilkan varietas kedelai berbiji super besar, yakni Mutiara, yang cocok ditanam di lahan optimal.

"Sejauh ini bidang pertanian tetap menjadi salah satu unggulan dari Batan," kata Anhar. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya