Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

4 Pasien Lansia Dirawat di KKHI Madinah

Indriyani Astuti
08/7/2019 10:16
4 Pasien Lansia Dirawat di KKHI Madinah
Ilsutrasi--Pasien dirawat di KKHI, Arab Saudi.(MI/ADE ALAWI)

DUA hari setelah resmi beroperasi, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, hingga Minggu (7/7) pagi waktu Arab Saudi, telah menerima empat pasien dengan diagnosa gangguan kesehatan yang berbeda-beda.

Menurut penjelasan Direktur KKHI Madinah Amsyar Akil melalui siaran pers resmi Kementerian Kesehatan, pasien geriatri (lansia) pertama yang diterima KKHI Madinah berjenis kelamin perempuan asal Embarkasi Surabaya (SUB 02).

Pasien tersebut mengalami retak pada tempurung lutut (fraktur patela). Diketahui yang bersangkutan terjatuh di salah satu toilet di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

"Setelah sempat ditangani tim kesehatan mobile bandara, pasien kemudian dirujuk ke KKHI Madinah," ujarnya, Senin (8/7).

Setelah didiagnosa lebih lanjut oleh dokter penanggung jawab pasien, akhirnya pihak KKHI Madinah memutuskan merujuk lagi pasien ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Menanti 28 Tahun untuk Sampai ke Tanah Suci

Dari informasi terakhir, pasien rencananya akan dilakukan operasi pada pagi ini.

Pasien KKHI lainnya ialah dengan diagnosa demensia atau pikun asal Riau berusia 78 tahun.

Pasien ditengarai mengalami dehidrasi berat sehingga timbul gejala orang kebingungan.

Setelah sempat dirawat inap semalam di KKHI Madinah, pada Minggu (7/7) siang pasien sudah dipulangkan kembali ke kloternya (BTH 01).

Menurut Amsyar, gangguan kesehatan seperti itu kerap dijumpai pada kelompok lanjut usia (geriatri). Kondisi diperberat karena kurangnya konsumsi cairan.

“Setelah kita berikan cairan dan terapi kondisinya cukup membaik dan tadi pagi sudah kita pulangkan,” kata Kepala Pelayanan Medik KKHI Madinah Az Hafid Nashar .

Gejala serupa juga dijumpai pada pasien ketiga yang saat ini masih dirawat di KKHI Madinah.

Seorang pria berusia 76 tahun asal kloter SUB 02 sedang menjalani perawatan geriatrik pada instalasi psikiatrik.

Hafid mengatakan kondisi pasien tersebut sekarang sudah semakin membaik dan bisa segera dikembalikan ke kloternya. Sementara pasien terakhir yang masuk mengalami terkilir dan sesudah mendapatkan perawatan, kini ia sudah kembali ke kelompok terbangnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka, secara terpisah menyatakan semua pasien harus dikelola dengan baik terutama asupan cairan dan gizinya agar kasus-kasus seperti yang terjadi pada kelompok lansia tersebut dapat cepat tertangani.

KKHI Madinah memberikan layanan kesehatan dasar dan spesialistik. Klinik yang baru saja diresmikan pada Mei 2019 lalu ini mempunyai 14 dokter umum, 13 dokter spesialis, 33 perawat dan beberapa tenaga kesehatan lainnya seperti ahli gizi, rekam medik dan sanitarian.

Fasilitas kesehatan berlantai lima ini memiliki fasilitas lengkap mulai dari UGD, ICU, depo obat, laboratorium, ruang rawat inap hingga kamar tidur bagi petugas kesehatan haji daerah kerja Madinah dan bandara.

"Layanan yang diberikan KKHI tidak bersifat eksklusif hanya melayani jemaah haji reguler Indonesia saja," terang Eka.

Jemaah haji khusus dan warga negara Arab Saudi, imbuhnya, apabila membutuhkan layanan kesehatan akan tetap dilayani.

Dari layanan tahun-tahun sebelumnya, Eka menjelaskan penyakit yang sering ditangani di KKHI Madinah diantaranya luka diabetes, kaki melepuh dan heat stroke atau sengatan panas. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya