Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Berjualan Kerupuk Antar Tri Darini Naik Haji

Djoko Sardjono
07/7/2019 12:00
Berjualan Kerupuk Antar Tri Darini Naik Haji
Tri Darini dengan sepeda yang digunakan untuk jualan kerupuk keliling.(MI/Djoko Sardjono)

TEKAD dan semangat Tri Darini, 53, warga Desa Sribit, Delanggu, Klaten, patut diteladani. Hidup susah tidak harus menyerah. Kerja dan kerja itu prinsip hidupnya. Beribadah pun tidak ditinggalkan. Bermimpi bisa berangkat haji ke Tanah Suci.

Tri Darini, adalah penjual kerupuk keliling yang akan berangkat haji tahun ini. Pekerjaan ini dijalani sejak berusia 28 tahun .

Dengan menggunakan sepeda, Darini setiap hari keliling dari kampung ke kampung menjajakan kerupuk. Untuk persiapan itu, ibu dua anak ini harus bangun pukul 03.00 WIB.

"Saya jualan kerupuk sejak 28 tahun, ketika anak pertama, Nur Sahadah, berumur satu tahun. Dari jualan kerupuk itu saya bisa nyelengi (menabung) sedikit-sedikit di bank. Hasil tabungan saya gunakan mendaftar haji pada 2011. Untuk daftar saya setor Rp25 juta. Kemudian, bayar lagi sekitar Rp12 juta setelah masuk kuota," kata Darini saat ditemui di rumahnya, Jumat (5/7).

Istri Teguh Waluyo, 53, itu bisa mewujudkan mimpi berangkat haji, adalah juga berkat doa kedua orangtuanya yang kini telah tiada, serta dorongan suami dan saudara-saudaranya.

Baca juga: Jemaah Haji Tiba di Tanah Suci

Untuk keberangkatan ke Tanah Suci, melalui  Bandara Adi Sumarmo Solo, pada 10 Juli mendatang, Darini menyatakan sudah  siap secara fisik maupun mental.

"Bapak saya, Suyadi (almarhum) juga sudah haji. Dulu, pernah berpesan kepada semua anak dan cucunya untuk berusaha agar naik haji. Pesan itulah yang mendorong tekad dan semangat saya untuk dapat mewujudkannya. Apalagi, kakak saya semua sudah lebih dulu berangkat ke Mekah. Maka, saya harus kerja untuk mencari biaya haji dengan jualan kerupuk keliling," imbuhnya.

Darini baru berhenti jualan kerupuk sepekan menjelang Idul Fitri 1440 H. Itupun atas nasihat dokter, agar kesiapannya berangkat haji tidak  terganggu, terutama kondisi kesehatannya.

Karena, sesuai jadwal dari  Kantor Kementerian Agama Klaten, Darini masuk kloter 10, yang akan berangkat dari Bandara Adi Sumarno Solo.

Ketekunan Darini sebagai penjual kerupuk keliling hingga bisa berangkat ke Baitullah, juga tidak lepas dari dorongan kuat Teguh Waluyo, suaminya, yang berprofesi sebagai petani.

Menurut perempuan kelahiran 1 Maret 1966 itu, suaminya belum menunaikan rukun Islam kelima karena terbentur biaya. Rencananya umrah dulu, itu pun kalau ada rezeki.

Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, rumah sederhana di pinggir sawah itu terus didatangi warga tetangga. Mereka datang untuk medoakan agar perjalanan ibadah haji Tri Darini lancar, selamat, dan mabrur.

"Ya, kami  datang untuk mendoakan Bu Darini yang akan berangkat ke Tanah  Suci," kata Dwi, warga Desa Sribit. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya