Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
AKTOR muda Iqbaal Ramadhan, 19, tidak ingin dikenal publik hanya sebagai Dilan, tokoh utama dalam film Dilan 1990 dan sekuelnya. Sebagai pekerja seni, mantan personel grup musik Coboy Junior (CJR) itu juga ingin memerankan karakter lain di berbagai film berikutnya.
"Saya aware sekali kalau saya dibilang Dilan. Tetapi saat itu momennya ialah saya sudah lama enggak ada di industri hiburan, lalu main di film Dilan. Itu jadi branding saya selain boy band. Tetapi sebagai pekerja seni, saya enggak mau kalau karakter saya hanya itu," katanya di Jakarta, Rabu (19/6).
Saat ini Iqbaal terlibat dalam produksi film Bumi Manusia yang disutradarai Hanung Bramantyo. Dalam film yang diangkat dari buku dengan judul yang sama karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer tersebut, Iqbaal memerankan tokoh Minke, pribumi revolusioner di zaman kolonial Belanda
"Lagi-lagi ini kebetulan dari buku yang pembacanya lebih banyak dari buku sebelumnya (Dilan 1990 dan 1991). Makanya, ini jadi bahan omongan, apakah akan sukses? Saya enggak bisa jawab," tutur remaja bernama lengkap Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan tersebut.
Ia mengungkapkan, yang bisa dia lakukan untuk menghidupkan karakter Minke ialah menyelami cara berpikirnya, dengan cara belajar bahasa Belanda, membaca buku kesukaan Pramoedya, seperti Multatuli karya Max
Havelaar, hingga menjadi budak di rumah sendiri seperti anjuran Hanung.
Membaca buku-buku Pramoedya merupakan anjuran Hanung. oleh karena itu, demi bisa memahami cara berpikir tokoh Minke, Iqbal pun membacanya selama dua bulan.
Selain membaca buku kesukaan Pramoedya, untuk memahami karakter Minke pula Iqbal harus belajar makan dengan duduk di lantai. "Disuruh makan (sambil duduk) di lantai. Saya sangat sadar, saya lahir semuanya sudah enak, semuanya sudah ke arah yang lebih baik. Tetapi, saya tidak ada di masa nenek saya, yang bahkan kata merdeka sulit sekali diucapkan," ujarnya.
"Pendekatan Mas Hanung bukan berusaha untuk menjadi Minke. Tetapi,
mengerti cara berpikir seorang Minke. Makanya, (saya) dikasih bacaan-bacaan yang Eyang Pram baca," tuturnya.
Gegar kebudayaan
Menurut Hanung, Minke sosok revolusioner yang pola pikirnya kebarat-baratan, juga berani memberontak tradisi Jawa yang dianggap tidak
berpihak. Minke digambarkan seperti fenomena generasi milenial masa kini yang sedang mengalami gegar kebudayaan.
Menurutnya, Iqbaal perlu meninggalkan kehidupan yang serbaenak dan
serbaada sementara waktu. Iqbaal bahkan perlu belajar menjadi budak di
rumah sendiri. "Makan duduk di lantai (adalah) treatment dari saya. Iqbaal harus meninggalkan apa yang ada di rumahnya. Makan sambil duduk di lantai, ngepel sendiri, mencoba jadi budak di rumah sendiri," tambah Hanung.
Selain harus belajar berbahasa Belanda dan Jawa, lanjutnya, Iqbaal harus mengganti kata panggilan untuk diri dari gua menjadi saya, dalam kurun waktu satu bulan.
Film Bumi Manusia berkisah tentang Minke, pribumi revolusioner pada zaman kolonial Belanda, dengan Annelies, gadis blasteran Belanda-Jawa. Buku Bumi Manusia merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika Pramoedya mendekam di Pulau Buru. Pramoedya menulis kisah itu di bekas kertas bungkusan semen sebelum akhirnya ditulis pada 1975. (Pbu/Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved