Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Burung Migran dan Pesona Keindahan Pantai Nagelewa

Ignas Kunda
22/6/2019 12:07
Burung Migran dan Pesona Keindahan Pantai Nagelewa
Kumpulan burung migrasi Gagang Bayam Timur atau Himantopus Leucocephalus atau White Headed Stilt yang sedang mencari makan.(Ignas Kunda)

GELIAT pariwisata di Indonesia timur khususnya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian menunjukan perkembangan sangat pesat.  Hal ini karena eksotisme alam dan budaya yang masih terpelihara secara baik hingga kini.

Salah satu keunikan yang selalu menjadi primadona para wisatawannya sudah tentu adalah pantainya yang eksotik dan indah. Dua pulau besar di NTT, yakni Sumba dan Flores selalu menyajikan wisata pantai yang indah serta kekayaan budaya lain yang semuanya belum tergali dan terekspos secara baik.

Baca juga: Meghan Markle Bahagia setelah Mengadopsi Hewan

Seperti halnya pantai-pantai di wilayah Pulau Flores bagian tengah, selepas pantai-pantai di Labuan Bajo yang terkenal akan reptile Komodo dan Pink Beachnya yang sudah mendunia, ternyata ketika kita berkunjung ke arah timur Pulau Flores tepatnya di Kabupaten Nagekeo tepatnya di Kota Mbay ternyata menyimpan keindahan pantai yang luar biasa.

Berada di pesisir utara Pulau Flores yang langsung berhadapan dengan Pulau Sulawesi, Kota Mbay ternyata masih memiliki pantai eksotik. Salah satunya adalah Pantai Nagelewa lokasinya yang dekat kota menjadi sangat memungkinkan bagi kita untuk menikmati pantai dengan vegetasi hutan pantai serta ekosistem burung sehingga menjadi laboratorium alami dan tempat bersitirahat serta berkemah yang tenang sambil  belajar dari alam.

Perjalanan menuju Pantai Nagelewa dari Kota Mbay hanya membutuhkan waktu 20 menit perjalanan dengan berkendara sepeda motor. Memasuki pantai dari jalan utama trans Flores ini, kita akan melewati hutan bakau yang sebagiannya masih terjaga kelestariannya walaupun ada sebagian pohon bakau yang telah tumbang akibat penebangan untuk dijadikan tambak ikan bandeng.

Hanya membutuhkan waktu lima menit akhirnya kita tiba di pesisir Pantai Nagelewa ini. Pantai yang luas dan masih sepi pengunjung ini membuat kita sangat leluasa menikmati suasananya.

Pasir pantai ini sangat halus dengan warnanya perpaduan antara pasir hitam dan putih. Belum lagi ditambah dengan air lautnya yang masih jernih dan ombak tipis sehingga sangat nyaman bila hendak membawa keluarga sekadar untuk menikmati pantai ini. Ketika air laut surut, kita akan disuguhi pemandangan burung-burung air seperti bangau yang sedang mencari makanan di lautan.

“Kami warga desa dekat sini, juga masih terlihat mencari ikan siput dan kerang serta segala untuk kebutuhan makan dalam rumah tangga," kata Mince, seorang warga Desa Aeramo ketika sedang menyusuri tepian.

Kebersihan laut yang masih terjaga juga menjadi sumber perkembangbiakan siput kerang, ikan kecil yang menjadi sumber protein buat warga sekitar tanpa harus membelinya.

Pada sisi barat dan timur Pantai Nagelewa ini terhampar barisan perbukitan memanjang dari selatan ke utara hingga membentuk tanjung yang mengapit pantai ini. Pada sisi barat dan timur inilah kita bisa leluasa menikmati terbit dan terbenam dengan warna jingga yang memukau apalagi bila ditambah dengan awan-awan tipis mengitari.

Sedangkan pada sisi selatan masih terlihat jelas keindahan hamparan bukit savana yang terbentang dari barat ke timur dengan warna kekuningan yang sangat elok.

“Pantai Nagelewa ini cukup lengkap pesona keindahannya karena dari pantai ini kita bisa menyaksikan sunset dan sunrise sekaligus tanpa perlu harus berpindah ke tempat lain lag," ujar Vian Kassa, salah seorang pengunjung yang datang bersama pasangannya, Nita.

Formasi flora atau tumbuhan pesisir pantai seperti rumput lari SpinifexLlittoreus pada barisan depan menjadi ciri khas penanda wilayah pantai ini. Di berbagai daerah punya nama berbeda seperti rumput landak atau juga pohon matahari dengan pola bunga berduri yang ringan mudah menggelinding atau beterbangan bila terhempas angin. Biasanya terdapat di selatan pulau Jawa atau pesisir selatan Jogja namun di Pulau Flores terdapat di pesisir utara seperti di Pantai Nagelewa ini.

“Rumput ini sangat tahan dengan keadaan tanah pasir tandus, kering dan panas tinggi akarnya kuat sehingga mungkin cocok sebagai penahan abrasi pantai," kata Vinsen, seorang nelayan di pantai ini.

Di belakang rumput landak ada jenis rumput teki yang lebih pendek tumbuh di atas hamparan pasir pantai serta berjejer jenis tanaman pohon bakau. Jenis cemara kerdil yang mempunyai daun jarum kehijaun dengan batangnya yang kecil melengkung tubuh memenuhi area pada bagian belakang setelah rerumputan dan pohon bakau.

Selain itu, pada hutan Pantai Nagelewa ini kita juga masih bisa menikmati kumpulan burung migrasi Gagang Bayam Timur atau Himantopus Leucocephalus atau White Headed Stilt yang sedang mencari makan.

Berdasarkan informasi Orgnisasi Burung Indonesia, burung migrasi akan berpindah ke belahan bumi bagian selatan ketika memasuki musim dingin dan mencari makan demi melangsungkan hidupnya. Indonesia memiliki keanekaragaman jenis satwa burung keempat terbesar di dunia setelah Kolumbia, Peru dan Brazil.

Menurut Anto, seorang pegiat lingkungan di Nagekeo yang biasa melakukan kemah di sekitar hutan Pantai Nagelewa ini, dari  tiga jenis vegetasi hutan pantai yang dikenal di Indonesia ternyata hutan pantai Nagelewa ini memiliki ciri yang mirip dengan vegertasi San Dunes atau Gumuk Pasir berdasarkan ciri flora yang ada dan merupakan vegetasi langkah dan harus dijaga.

Baca juga: Raisa Segera Bermusik Lagi

“Wilayah pesisir ini juga bisa dimanfaatkan sebagai laboratorium hidup biar para siswa belajar ekosistem hutan pantai sehingga bisa mengetahui manfaat tumbuhan pantai yang dapat mencegah terjadinya abrasi pantai karena mampu mengikat pasir dan menstabilkan subtratnya menghambat kecepatan serta memecahkan tekanan angin.” jelas Anto.

Menjelang malam ketika matahari telah terbenam, pemandangan terasa lengkap. Rupanya kita juga dapat menyaksikan bulan purnama yang kebetulan muncul pada saat hari masih terlihat cerah. (OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya