Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kube Menjadikan Orang Miskin Mandiri

Mediaindonesia.com
20/6/2019 11:10
Kube Menjadikan Orang Miskin Mandiri
Direktur Jendral PFM Kemensos, Andi ZA Dulung memberikan pembekalan kepada 206 pendamping Kelompok Usaha Bersama (Kube).(Dok. Kemensos)

DIREKTORAT Jendral Penanganan Fakir Miskin (Ditjen PFM) Kementerian Sosial menggelar bimbungan pemantapan dan pendamping Kelompok Usaha Bersama (Kube) Program Penangangan Fakir Miskin Wilayah III. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pembekalan kepada 206 pendamping yang baru direkrut sebelum menjalankan tugas. Direktur Jendral PFM, Andi ZA Dulung meminta seluruh pendamping memanfaatkan pembekalan tersebut sebaik mungkin.

Peserta pembekalan diminta aktif mendiskusikan berbagai potensi daerah masing-masing agar bisa menjadi lahan usaha yang dikelola oleh anggota Kube.

"Mohon bertanya dan konsultasi pengalaman di lapangan," kata Andi, saat membuka acara pemantapan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (19/6).

Kube merupakan salah satu program andalan Kemensos dalam mengentaskan kemiskinan. Program tersebut mengajak para penerima bantuan membuka usaha mikro untuk menambha penghasilan.

"Kita sebagai fasilitator memberikan pancingan agar mereka (penerima bantuan sosial/bansos) bisa mandiri," katanya.

Ada berbagai acuan yang bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan Kube,   di antaranya berkurangnya penerima bansos yang diberikan pemerintah. Sebab, semua anggota KUBE juga menerima program sosial lain dari pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Kalau mereka (penerima bansos) lulus, mereka tidak menerima PKH," katanya.

Andi menyebutkan, hingga saat ini sudah banyak penerima bansos yang lulus dan tak menerima bantuan. Bahkan, ada yang bisa keluar dari garis kemiskinan tanpa Kube.

"Mereka mengumpulkan bantuan yang diberikan, lalu membuka usaha kecil-kecilan, dan berhasil keluar dari garis kemiskinan," katanya.

Andi menekankan bahwa peran para pendamping sangat penting dalam menyukseskan program ini. Pendamping dituntut jeli memilih jenis usaha, terutama produk yang laku di pasaran dan proses produksi singkat.

"Jadi kita harus melihat, mana yang instan. Seperti peternakan ayam itu cepat. Dalam waktu tiga bulan sudah bisa dijual telurnya atau ayamnya. Kalau sapi itu termasuk tidak memungkinkan karena minimal setahun baru bisa dijual," ujar dia.

baca juga: Bowo Sidik Pangarso Berupaya Menutupi Penerimaan Fee

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Ditjen PFM Kemensos MO Royani. Menurutnya, kemampuan pendamping sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Kube.

"Pada saat kami mengevaluasi pendamping Kube, ternyata diketahui bahwa keberadaan pendamping ini sangat signifikan. Keberhasilan pelaksanaan Kube dan rumah tidak layak huni (rutihalu) bergantung pada keberadaan serta peserta dalam menjalankan tugas dan fungsinya," kata Royani.
(RO/OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya