Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menyatakan tidak pernah merilis informasi mengenai batas minimal nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) maupun nilai ujian Seleksi Masuk (SIMAK) UI dan menyebut kabar yang beredar mengenai hal itu sebagai hoaks.
Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Selasa (11/6), meminta para calon pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memperhatikan secara teliti dan cermat semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019.
"Semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 yang dapat dilihat pada laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id," katanya.
Sementara peserta pelamar program Bidikmisi terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran yang ada di laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id.
Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Mulai 10-24 Juni 2019
Pada jalur SBMPTN 2019, UI menyediakan kuota 40% dari kuota penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 atau sebanyak 2.291 kursi. Sedangkan kuota penerimaan S1 Reguler melalui jalur Simak UI sebesar 30% atau sebanyak 1.677 kursi.
Pendaftaran SBMPTN 2019 dibuka mulai Senin (10/6) pukul 13.00 WIB dan akan berakhir pada 24 Juni 2019. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Bersamaan dengan SBMPTN, UI juga membuka pendaftaran Seleksi Masuk UI (Simak UI) untuk semua program pendidikan dari jenjang Vokasi (Diploma 3); Sarjana (S1) kelas Reguler, kelas Paralel, Kelas Internasional, dan kelas Ekstensi; serta jenjang S2 dan Doktoral (S3).
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman www.penerimaan.ui.ac.id pada 10 Juni hingga 10 Juli 2019. (OL-2)
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas  unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved