Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim

MI
03/6/2019 01:00
Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Hutan Mangrove(ANTARA)

HUTAN mangrove memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Dalam luasan yang setara dengan hutan tropis, hutan mangrove mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak. Namun di Indonesia, lebih dari sepertiga hutan mangrove dalam kondisi kritis.

"Hutan mangrove seluas 1 hektare mampu menyerap 1.000 ton karbon per hektare. Itu sebabnya, menyelamatkan hutan mangrove menjadi krusial dalam memerangi perubahan iklim," ujar Ketua Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Rizal Algamar, dalam acara MERA Media Expose di Jakarta, baru-baru ini.

Tak hanya itu, lanjut dia, diperkirakan, 80% hasil ikan tangkap di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara langsung maupun tidak. "Akarnya yang rapat dan lingkungan vegetasi di sekitarnya berperan penting untuk menyaring air dari kotoran dan polutan lainnya untuk menghasilkan air bersih."

Namun, kini 33,55% atau 1,193 juta lahan mangrove di Indonesia dalam kondisi kritis. Padahal, sebelumnya Indonesia dikenal sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia dengan luasan 3,556 juta hektare. Sebagian besar akibat konversi lahan untuk budi daya perikanan dan pembangunan.

Sebagai upaya memulihkan dan menjaga hutan mangrove, terang Rizal, YKAN menjalankan program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance atau Aliansi Restorasi Ekosistem Mangrove (MERA). MERA merupakan sebuah platform kemitraan yang bekerja sinergis untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan mangrove.

"Program kerja MERA berlandaskan kajian ilmiah yang kuat sebagai acuan untuk membuat rencana desain restorasi hutan mangrove. Hal ini penting untuk mendukung kembalinya fungsi hutan mangrove sebagai sebuah ekosistem, bukan sekadar kumpulan pohon-pohon mangrove," imbuhnya.

Rizal bersyukur, sejak diluncurkan pada 26 Juli 2018, MERA mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk kalangan swasta seperti Asia Pulp & Paper (APP/Sinar Mas), Indofood Sukses Makmur, dan Chevron Pacific Indonesia.

"Dalam melestarikan dan menjaga keberlangsungan tanaman mangrove, YKAN tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah bergabung dalam MERA," pungkas Rizal. (*/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya