Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Mudik Nyaman untuk Ibu Hamil dan Anak

Eni Kartinah
02/6/2019 14:05
Mudik Nyaman untuk Ibu Hamil dan Anak
Mudik acapkali melibatkan perjalanan jauh yang melelahkan sehingga rentan bagi ibu hamil, balita, dan kaum lanjut usia.(MI/Ramdhani )

BAGI sebagian warga jakarta dan kota-kota besar lainnya, mudik ke kampung halaman menjadi kegiatan rutin tahunan menjelang lebaran. Mudik acapkali melibatkan perjalanan jauh yang melelahkan. Karena itu, persiapannya harus matang, terlebih bagi kelompok yang rentan sakit karena kelelahan seperti ibu hamil, anak balita, dan kaum lanjut usia (lansia).

Untuk ibu hamil, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Muhammad Fadli SpOG menyarankan agar mudik sebaiknya dilakukan ketika kehamilan sudah melewati timester pertama.

"Waktu yang paling aman bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh adalah pada trimester kedua kehamilan. Saat itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness)," ujar dokter dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI)–Pondok Indah, Jakarta, itu.

Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal itu, lanjut Fadli, bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik.

"Sebelum mudik, konsultasi ke dokter dan lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangan janin," pesannya.

Pilihlah moda transportasi yang memiliki waktu tempuh   paling singkat atau memungkinkan ibu hamil untuk berhenti rest area secara periodik untuk beristirahat atau stretching.

"Pastikan ibu hamil terhidrasi dengan cukup, minum air putih minimal 2 liter per hari, termasuk di perjalanan. Selalu gunakan sabuk pengaman," imbuh Fadli.

Bagaimana untuk urusan mudik bersama anak balita? Dokter spesialis anak RSPI-Pondok Indah, dr Cut Nurul Hafifah, memberikan sejumlah tips.

"Saat memutuskan mudik bersama bayi dan balita, idealnya Anda memilih jenis transportasi dengan waktu tempuh yang paling minimal sehingga membuat si kecil lebih nyaman," kata Cut Nurul.

baca juga: Industri Manufaktur Indonesia Semakin Menggeliat

Bila waktu tempuh cukup lama, untuk bayi berusia 6-12  bulan, perlu dipertimbangkan untuk membawa makanan pendamping ASI  yang mudah diolah selama perjalanan.

"Perhatikan kebersihan makanan dan lokasi bersantap karena kekebalan tubuh si kecil belum sempurna sehingga lebih mudah terkena infeksi," kata Cut Nurul mengingatkan.

Jangan lupa, lanjutnya, bangun suasana menyenangkan selama perjalanan supaya suasana hati si kecil pun tetap terjaga. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya