Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Berdaulat Pangan dari Halaman Rumah

YH/M-1
27/4/2019 01:00
Berdaulat Pangan dari Halaman Rumah
Mantan Kepala Dinas Pertanian Sumatra Barat, Djoni, menunjukkan tanaman hasil akuakultur di lahan pertanian Dangau Inspirasi, miliknya.(MI/YOSE HENDRA)

DERETAN pipa paralon dengan sayuran yang menyembul dari lubang-lubangnya terlihat di Dangau Inspirasi. Sebuah lahan pertanian milik mantan Kepala Dinas Pertanian Sumatra Barat, Djoni.

Air dari labirin pipa-pipa itu disalurkan ke tanaman di pekarangan dan kolam ikan. Air dari kolam kemudian disalurkan lagi ke ember dan pot berisi batu apung. Di sini, berbeda dari paralon yang ditanami sayuran hijau, tanamannya ialah cabai merah, tomat, bawang, kunyit, dan labu.

Begitulah pertanian akuaponik yang dijalankan Djoni sejak 2016 atau hanya beberapa bulan setelah pensiun.

Djoni menjelaskan, jika lahan pertanian itu merupakan upayanya memberikan percontohan kepada warga soal bertani di lahan terbatas.

"Mimpi besar di sini. Bagaimana setiap orang jadi petani untuk keluarganya. Minimal menanam sayur untuk keluarga," ujar Djoni.

Bertani untuk keluarganya, menurutnya, penting karena persoalan suplai pangan. Dengan semakin terbatasnya lahan dan berbagai faktor lainnya, pemenuhan kebutuhan pangan tidak bisa hanya diserahkan kepada petani.

"Tidak perlu semuanya (persoalan pangan) diserahkan ke petani terkait masalah laju pertumbuhan penduduk. Keterbatasan lahan salah satu pengganjal, maka semua orang mesti jadi petani bagi dirinya dan keluarganya," paparnya.

Dengan konsep akuaponik, bertani di lahan sempit menjadi memungkinkan.

Defenisi akuaponik ialah sistem pertanian berkelanjutan yang mengombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotis. Djoni melakukan semuanya tanpa kecuali.

Dalam praktiknya, tidak ada yang terbuang percuma. Semuanya berkaitan, saling mengisi. Akuaponik yang dikerjakan Djoni berhulu dari kolam ikan berisi ikan koi dan nila. Makanan ikan pun bukan dari pakan, melainkan serba organik, seperti daun kangkung dan Azolla (tanaman gulma sejenis paku air).

Djoni juga mengembangkan pengendalian lalat, hama bagi buah dan tanaman. Pada beberapa tanaman terlihat ada bekas botol air mineral berisi minyak dan bergelantung kapas.

"Tergantung kapas pakai minyak cengkeh, petrogenol, dan dibawahnya sabun. Ini untuk pengendalian hama," ujarnya.

Sarana belajar

Cara bertani Djoni telah memukau banyak orang untuk datang. Dari pemerintah hingga mahasiswa datang untuk melihat pemanfaatan lahan sempit untuk pertanian.

Akhir pekan ketiga di April, serombongan mahasiswa jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas (Unand), memilih Dangau Inspirasi sebagai gelanggang kuliah lapangan.

"Jika di kampus hanya belajar teori, tapi ketika dibawa ke lapangan, mereka melihat langsung praktik dari teori yang mereka pelajari," ujar dosen muda yang mendampingi kunjungan mahasiswa itu, Rahmi Awalina.

Harapannya, sambung Rahmi, mahasiswa bisa menjadikan sumber inspirasi untuk melakukan tugas akhir atau penelitian. Bisa menjadi tempat PKL (praktik kerja lapangan), disesuaikan dengan kedatangan tamu ke lahan pertaniannya, diselingi agenda diskusi tentang pertanian di rumah berserambi itu. Dengan menerapkan pertanian sistem akuaponik, dia berharap semua keluarga di Padang dan di mana pun terinspirasi. (YH/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya