Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Cukupi Asupan Serat Sehatkan Pencernaan

MI
17/4/2019 09:35
Cukupi Asupan Serat Sehatkan Pencernaan
Ilustrasi(Ist)

SEMUA penyakit berawal dari pencernaan. Kalimat itu diungkapkan filsuf Yunani yang juga Bapak Kedokteran Hippocrates pada 2.500 tahun lalu. Seiring perkembangan ilmu kedokteran, kebenaran kalimat itu terbukti melalui berbagai penelitian ilmiah.

"Penelitian membuktikan, 70% dari sistem imun atau daya tahan tubuh ada di sistem pencernaan. Jadi, jika sistem pencernaan kita enggak bagus, kita mudah sakit," kata dokter spesialis gizi klinis, dr Putri Adimukti SpGK, pada peluncuran suplemen serat dan nutrisi Fiberfirst di Watsons Lotte Shopping Avenue, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, salah satu faktor yang turut menentukan kesehatan pencernaan ialah kecukupan asupan serat. Serat memiliki banyak manfaat. Pertama, serat bersifat menyerap air dan membentuk gel yang akan melapisi dinding usus. Hal itu berefek melancarkan buang air besar (BAB).

"BAB lancar artinya mempersingkat waktu kontak antara feses dan usus. Ini menguntungkan karena feses yang terlalu lama mengendap di usus memperbesar risiko timbulnya kanker usus besar," terang Putri.

Baca Juga : Menikmati Hidup Walau dengan Diabetes

Manfaat berikutnya, karena serat tidak dapat dicerna dan saat mengembang saat menyerap air, serat menambah volume makanan dalam saluran pencernaan sehingga kita akan merasa lebih cepat kenyang dan tahan lapar.

Manfaat lain, serat di dalam usus akan difermentasi. Hasil fermentasinya menjadi makanan bagi bakteri baik di usus. Keberadaan bakteri baik dalam usus sangat diperlukan. Karena bakteri baik menjaga kesehatan usus dan memperkuat sistem imun tubuh.

"Dengan fungsi-fungsi serat yang sedemikian penting, kita seharusnya mencukupi kebutuhan serat kita, yakni 25-30 gram per hari," imbuh Putri.

Serat banyak terdapat pada sayuran, buah, dan biji-bijian whole grain. Sayangnya, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 95% dari masyarakat Indonesia kurang asupan buah dan sayur.

"Perlu diingat, jenis buah juga menentukan kandungan serat. Misal pepaya ukuran sedang, jika kita makan setengahnya, itu baru mendapat 2 gram serat. Kemudian apel, kalo mau dapat serat kita harus makan dengan kulitnya. Bahan pangan lain, kayak kentang, kalo kita mau dapat serat, juga harus makan dengan kulitnya," papar Putri.

Ia menganjurkan, jika merasa asupan serat dari makanan kurang, konsumsi suplemen serat bisa menjadi pilihan. Presiden Direktur Watsons Indonesia, Lilis Mulyawati, menambahkan pihaknya meluncurkan suplemen Fiberfirst untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan serat. (*/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya