Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kutil Kelamin, Infeksi Menular Seksual yang Sering Disepelekan

Indriyani Astuti
28/3/2019 15:29
Kutil Kelamin, Infeksi Menular Seksual yang Sering Disepelekan
Ilustrasi(Thinkstock)

KUTIL kelamin adalah benjolan atau tumor jinak yang menginfeksi sel basah epitel kulit dan tumbuh di sekitar area kelamin dan dubur. Kutil kelamin berbeda dengan kutil pada bagian tubuh lain karena merupakan penyakit infeksi menular seksual. Jika tidak ditangani, bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya.

dr. Anthony Handoko SpKK dari Klinik Kulit dan Kelamin Pramudia menyampaikan penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual. Menurut dr. Anthony, penyakit itu juga tidak berbahaya tetapi jika dibiarkan dapat menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya. Seseorang yang punya kutil kelamin bisa merasa tidak nyaman, malu, cemas, atau tidak percaya diri.

"Gejala klinis yang terlihat berupa tonjolan pada kulit ada yang berbentuk rata atau menyerupai kembang kol. Kutil kelamin merupakan penyakit infeksi seksual yang paling sering ditemukan terutama di Amerika Serikat," ujarnya dalam acara diskusi media bertajukn"Kutil Kelamin, Bagaimana Menganganinya dan Kemana Harus Berobat?" oleh Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia di Jakarta, Kamis (28/3).

Baca juga: Perempuan Perlu Vaksinasi HPV

Prevalensi kutil kelamin secara global menurut data WHO pada 2012 sebanyak 89.192 kasus baru setiap harinya. Sementara itu, data Center for Disease Control and Prevention (CDC) pada 2015 menunjukan 14 juta kasus baru kutil kelamin dilaporkan setiap tahun. Meski demikian, kutil kelamin yang terdiagnosis sedikit atau diperkirakan hanya 1% dari kasus.

"Gejalanya memang tidak timbul tetapi orang yang terinfeksi kutil kelamin ini akan menjadi carrier atau pembawa virus dan bisa menularkan pada orang lain," terang dr. Anthony.

Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) dengan tipe tertentu di antaranya tipe 6,11,30, 42, 43,44, 45, 51, dan -lain-lain. Paling sering ditemukan disebabkan pada pasien infeksi virus HPV tipe 6 dan 11. Untuk penanganan kutil kelamin, pengobatannya bisa dilakukan dengan operasi dan non operasi. Pengobatan kutil kelamin, kata dr. Anthony, tergantung pada luas serta lokasi timbulnya kutil kelamin. Keberhasilan pengobatan juga dipengaruhi diagnosis yang tepat dan penanganan yang benar oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.

"Banyak pasien yang merasa malu berobat dan melakukan pengobatan mandiri dengan cairan pofodin, krim ataupun salep. Tetapi keberhasilannya rendah karena kutil kelamin bisa kambuh," tuturnya.

Berbeda dengan pengobatan mandiri, penanganan di klinik, kata dr. Anthony, dengan operasi laser ataupun prosedur lainnya. Meskipun bisa diobati, kutil kelamin juga berpotensi kambuh. Oleh karena itu pasien disarankan untuk menjalankan pengobatan selama beberapa bulan hingga virus dinyatakan tidak terdeteksi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya