Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SOSOK Gita Gutawa, 25, tidak hanya populer sebagai penyanyi bersuara merdu, tetapi juga sebagai perempuan muda yang gigih berkarier sekaligus mengutamakan pendidikan. Salah satu buktinya, tiga tahun lalu ia berhasil meraih gelar master dari London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris, melalui program beasiswa.
Dia memang berprinsip bahwa pendidikan amat penting bagi kaum perempuan. Setiap perempuan, harus berupaya untuk bisa mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Diakuinya, untuk sejumlah kalangan perempuan di Indonesia hal itu masih sulit sebab ada stigma bahwa perempuan akan berakhir mengurusi rumah dan keluarga sehingga tak perlu berpendidikan tinggi. Padahal, menurutnya, itu keliru.
“Aku juga sempat harus melawan persepsi ya. Dulu, apalagi mulai S-1 saat umur 18 tahun, perempuan, sudah memiliki ambisi untuk sekolah di luar negeri sendirian tanpa keluarga. Orangtua saya pun awalnya panik, tapi alhamdulillah selalu didukung hingga saat ini,” tutur Gita saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/2).
Pelantun tembang Harmony Cinta itu menambahkan, pendidikan membuatnya bisa semakin mengembangkan diri dan meningkatkan disiplin dalam diri. Pendidikan formal juga berkontribusi pada cara berpikirnya yang lebih terbuka.
“Dengan pendidikan, pikiran saya jadi terbuka terhadap hal-hal yang baru. Contohnya, saat saya S-1 mengambil program studi ekonomi, lalu pas S-2 ada program ekonomi kreatif. Nah, saya baru tahu ternyata bisa dikombinasikan antara ekonomi dan bidang industri kreatif yang saya geluti selama ini,” terang putri komponis Erwin Gutawa itu.
Ia berpandangan, perempuan yang bisa menempuh pendidikan tinggi dan meraih mimpi akan memberikan banyak inspirasi pada jutaan perempuan lainnya. Ia menyebutkan teori snowballing alias bola salju. Semakin bergulir, semakin menebal lapisan esnya.
“Begitu pun dengan perjuangan, akan semakin membawa banyak inspirasi dan membuka berbagai kesempatan,” ujar penyanyi yang juga pernah berakting di film Love in Perth itu.
Ibu pendidik anak
Terkait dengan stigma bahwa perempuan yang kelak ‘hanya’ menjadi ibu rumah tangga tidak perlu pendidikan tinggi, Gita berpendapat sebaliknya. Pendidikan tetap diperlukan seorang calon ibu rumah tangga sebab ibu rumah tangga juga punya peran mendidik anak-anaknya.
“Mendidik anak bukan hal yang mudah. Ibu yang berpendidikan akan membentuk anak-anak yang terdidik pula. Saya sendiri terinspirasi oleh ibu saya yang lulus studi master,” katanya.
Karena itu, lanjut Gita, setiap perempuan perlu memperjuangkan pendidikan. Terlebih, di era sekarang berbagai kesempatan dan akses pendidikan lebih terbuka.
“Sekarang ini kan zaman digital, informasi bisa diperoleh di mana saja. Jadi, untuk perempuan Indonesia yang kesulitan menempuh pendidikan karena finansial pun sudah banyak kesempatan beasiswa. Banyak alternatif dan cara yang bisa dilakukan demi meraih mimpi,” pungkas Gita. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved