Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BANK Sampah Bersinar (BSB) sejak beroperasi pada 2014, kini memiliki sekitar 8.000 nasabah aktif yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Mereka merupakan perorangan dan 235 nasabah kelompok yang terdiri atas warga, sekolah, dan institusi pekerjaan.
BSB berada di bawah naungan Yayasan Solusi Bersinar Indonesia. "Dahulu pada 2014, baru 70 kelompok dan sekitar 2.000 orang yang registrasi," kata pendiri BSB, Fifie Rahardja, yang terletak di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ia menyebut dalam waktu dekat pesantren-pesantren di Bandung akan menyusul menjadi nasabahnya. Sampah dari para nasabah bisa disetor dengan cara dibawa langsung atau dijemput menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan BSB.
Nasabah perorangan biasanya mendatangi langsung untuk menyetor sampah yang dihasilkan. "Kalau yang dijemput biasanya untuk nasabah kelompok. Kami menjemput sampah dari mereka antara seminggu atau sebulan sekali, menggunakan mobil bak pick up atau motor roda tiga," katanya seraya menyebut sampah yang disetorkan merupakan hasil pemilahan yang dilakukan nasabahnya.
Dari para pahlawan lingkungan itu, BSB menerima sekitar 30 ton sampah dalam setiap bulannya atau setara dengan Rp50 juta. Berkat keberadaan bank sampahnya itu, menurut dia, para nasabah bisa mengurangi sampah yang dibuang antara 50%-75%. "Sekolah-sekolah juga bilang setelah ada bank sampah, sampah yang dibuang tinggal 25%," katanya.
BSB menerapkan harga yang bervariasi sesuai dengan nilai jual sampah yang disetorkan. Menurut Fifie, tembaga memiliki nilai tukar yang paling mahal, yakni Rp50 ribu per kilogramnya.
Adapun untuk botol dan gelas plastik mineral biasa dihargai Rp3 ribu per kilogramnya, sedangkan gelas plastik yang sudah dipotong bagian atasnya dihargai Rp5-6 ribu per kilogramnya. "Kalau (sampah berbahan) stirofoam Rp4 ribu (per kilogram), paling murah kaca botol, beling, Rp150 per kilonya," kata dia. Dari uang hasil sampah itu, warga bisa menggunakannya untuk berbelanja, pendidikan, atau ditabung di bank.
BSB juga menyediakan toko serbaada yang lokasinya berada dalam kawasan bank sampah. Nasabah bisa membeli barang kebutuhan pokok, seperti minyak, gula, telur, dan beras dari sampah yang dibawa.
Untuk pendidikan, BSB telah bekerja sama dengan STTB dan STIE Cileunyi. "Jadi, bayar uang kuliahnya bisa pakai sampah," kata dia.
Adapun bagi nasabah yang ingin menabungkan hasil setoran sampahnya, BSB telah bekerja sama dengan Bank BNI 1946. Setiap penyetor sampah langsung mendapatkan rekening dan buku tabungan di salah satu bank pelat merah itu. (BY/S1-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved