Budaya dan Bahasa Indonesia Bisa Mendunia

Syarief Oebaidillah
24/2/2019 22:45
Budaya dan Bahasa Indonesia Bisa Mendunia
(Ist)

SENI budaya dan bahasa Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, sejatinya luar biasa kaya dan mampu mendunia. Bahkan saat ini, khusus Bahasa Indonesia, telah dipelajari di 44 negara.

"Budaya Indonesia dapat dan mampu mendunia karena memiliki kekayaan khazanah luar biasa dari Sabang hingga Merauke. Saat ini saja, bahasa kita sebagai pemersatu bangsa yakni Bahasa Indonesia telah dipelajari di 44 negara," kata Presiden Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI), Dr Liliana Muliastuti, pada sambutan penutupan Festival Seni dan Budaya (FBS) 2019 di Sekolah Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (24/2).

FSB 2019 merupakan gabungan dua olimpiade, Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) yang telah berlangsung di Kharisma Bangsa pada 22-24 Februari dan diikuti ratusan siswa dari seluruh Indonesia.

Liliana, yang juga Dekan Fakultas Seni dan Bahasa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menegaskan optimismenya tersebut dengan memberi contoh manakala dirinya berkunjung ke Jepang dan Jerman. Di kedua negara maju itu, kata dia, warga dan mahasiswa kedua negara nampak mempunyai animo yang cukup tinggi untuk belajar Bahasa Indonesia.

"Jadi saya merasa yakin kita dapat terus mengembangkan seni, bahasa, dan budaya kita ke negara negara lainnya di dunia," cetusnya.

Dalam kesempatan itu, Liliana mengingatkan agar pelajar Indonesia dapat mempelajari budaya bangsa sendiri ketimbang budaya asing yang kini tengah menyerbu Indonesia. Ia mencontohkan  budaya pop Korea yang amat diminati bahkan banyak yang tergila-gila dengan drama Korea atau dramkor.

"Para generasi milenial kita amat senang dengan K–Pop dan budaya luar lainnya. Ini memang sesuatu yang tidak dapat dihindari di era global namun kita harus menjaga dan menumbuhkan cinta juga pada budaya kita sendiri," tegasnya.

Terkait karya peserta OSEBI di ajang FSB 2019, dia memberi apresiasi karena bannyak karya seni budaya pelajar Indonesia bagus dan hebat. Menurutnya, dari penilaian para juri, rata-rata kemampuan para siswa di luar prediksi mereka.

"Siswa peserta FSB 2019 mampu menciptakan karya seni bernilai tinggi, nalar mereka sempurna di luar batas usia mereka," ungkapnya.


Baca juga: Pasar Seni Magelang Latih Siswa SD Membatik


Dia mengutarakan, finalis OSEBI tahun ini diikuti sebanyak 67 orang dari 20 provinsi. Mereka mengikuti lomba enam cabang mencakup menyanyi solo, tari kreasi Nusantara, membaca puisi, menulis esai, menulis cerita pendek, dan menulis puisi.

Kepala SMA Kharisma Bangsa, Imam Husnan, menambahkan, untuk ajang ISPO di FSB 2019 bagi pemenang yang meraih medali emas akan mendapat prioritas diberangkatkan ke luar negeri guna mengikuti Olimpiade Sains tingkat dunia.

Dikatakan Imam, tahun ini ada  14 tim yang akan dikirimkan berkompetisi ke Amerika, Rumania, Hong Kong, Brasil, dan Thailand.

"ISPO merupakan awal untuk menjaring bibit peneliti muda kita , mereka dapat berkolarborasi dan berkomunikasi untuk lebih baik dan kami mempersiapkan mereka sebaik baiknya untuk tampil di ajang sains internasional," ujarnya.

Presiden ISPO, Riri Safitri, menambahkan, ajang ISPO yang digelar Kharisma Bangsa bersama PT Edukasi Universal merupakan upaya menjaring calon peneliti muda Indonesia yang diharapkan untuk dibina ke depan menjadi calon peneliti masa depan Indonesia.

Menurutnya, para pemenang ISPO yang berkompetisi di luar negeri ada yang mampu unjuk prestasi dengan baik bahkan mendapat beasiswa untuk kuliah di sejumlah universitas di Jepang dan negara lainnya.

Sementara itu, Alisa Husna Parahita, siswi kelas IV SD Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta, meraih emas kategori menulis puisi. Ia tampil memukau dengan tulisan puisi berisikan masalah lingkungan dan bencana alam. Selain itu, Zahra Maulida, siswi kelas IX SMP Semesta Semarang, meraih emas menyanyi Solo. (RO/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya