Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
APAKAH Anda seorang yang sulit tidur alias insomnia? Memang keadaan seperti itu terasa menjengkelkan. Terlebih lagi jika kita selalu mengalaminya di tiap malam yang penuh kepenatan.
Apabila punya kegelisahan seperti itu, mungkin Anda butuh ‘ditemani’ kumpulan puisi yang kesembilan dari seorang Joko Pinurbo. Penyair yang kerap disapa Jokpin ini mendatangkan keasyikan, kesegaran, kejenakaan, dan tak lupa kehangatan bagi literasi Bumi Pertiwi.
Setiap larik pada puisinya tidak menggunakan kata atau istilah yang sukar dipahami. Bahkan, kata-kata yang tercipta menarik untuk dibaca seraya didalami. Selain itu, pembacanya pasti akan merasa terhibur, terkadang menyayat sanubari, atau malah jadi senyum-senyum sendiri.
Jokpin, dalam berpuisi, memang dikenal lihai mengambil tema keseharian dengan gaya naratif. Meski terkesan sederhana ketika membacanya, puisi-puisi Jokpin sungguh bermakna mendalam bak samudra.
Contohnya pada judul puisi Misal berikut ini.
Misal aku datang ke rumahmu
dan kau sedang khusyuk berdoa,
akankah kau keluar dari doamu
dan membukakan pintu untukku?
Dengan segala macam pencitraan sampai hiruk pikuk orang dalam beragama, sering kali kita melupakan hal mendasarnya, yakni sisi kemanusiaan. Dalam puisi Misal, Jokpin mempertanyakan kembali cara beragama kita. (Sya/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved