Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

24 Tukik Penyu Belimbing Lahir

Zubaidah Hanum
31/1/2019 21:40
24 Tukik Penyu Belimbing Lahir
( ANTARA FOTO/Irwansyah)

SEBANYAK 24 ekor tukik penyu belimbing (Dermochelys coriacea) telah menetas dengan sehat, di Stasiun Pembinaan Penyu Rantau Sialang, Taman Nasional Gunung Leuser wilayah Tapaktuan, Aceh Selatan, Provinsi NAD.

"Dari 28 telur, 26 berhasil menetas. Namun, dua di antaranya gagal hidup," jelas Soloon Tanjung, Kepala Stasiun Pembinaan Populasi Penyu Rantau Sialang seperti dikutip dari akun resmi Instagram @gunungleusernationalpark, Kamis (31/1).

Tukik adalah sebutan untuk bayi penyu. Karena berbagai ancaman, penyu belimbing termasuk dalam daftar Critically Endangered yang disusun oleh IUCN Red List.

Salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia itu dikenal sebagai penjelajah ulung samudra karena mampu mengarungi lautan sejauh 25-30 km sebelum kembali ke pantai untuk bertelur.

Salah satu dari tujuh spesies penyu di dunia itu populasinya tersebar di perairan tropis dan sub-tropis. Di Indonesia, penyu belimbing bisa ditemukan di beberapa tempat dari Sumatra sampai Papua.

Penyu Belimbing adalah penyu yang terbesar dengan ukuran panjang badan yang tercatat mencapai 2,75 meter dan bobot hingga 900 kilogram. Secara morfologi penyu belimbing memiliki karapaks (cangkang) berwarna gelap dengan berbintik putih. Bentuk cangkangnya yang mirip dengan buah belimbing menjadikan penyu ini lebih mudah untuk diidentifikasi.


Baca juga: KLHK: Perubahan Status Papandayan dan Kamojang Demi Pemulihan


Sama seperti jenis penyu lainnya, penyu belimbing menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka dan hanya muncul ke daratan pada saat bertelur.

Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per musim, dengan jumlah telur sebanyak 60 sampai 130 telur setiap kali bertelur. Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.

Dalam ekosistem laut, penyu belimbing sangat berperan, terutama dalam pengendalian jumlah ubur-ubur yang merupakan makanan favoritnya. Penyu belimbing hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).

Ketika populasi ubur-ubur naik secara signifikan karena hilangnya salah satu predatornya, jumlah dan jenis ikan tertentu akan berkurang karena ubur-ubur adalah pemangsa alami telur dan larva ikan.

"Pencemaran laut oleh plastik merupakan salah satu penyebab kematian. Phthalates, bahan kimia yang berasal dari plastik, ditemukan dalam kuning telur penyu belimbing. Penyu belimbing sering mengira plastik adalah ubur-ubur, makanan kesukaan mereka dan kemudian tercekik saat menelannya," seperti dikutip dari laman wwf.

Selama 20 tahun terakhir, jumlah spesies ini menurun dengan cepat. Di kawasan pasifik, hanya sekitar 2.300 betina dewasa yang tersisa. Kenyataan itu menempatkan penyu belimbing pasifik sebagai penyu laut yang paling terancam populasinya di dunia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya