Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Hibah Buku untuk Bacaan Ramah Anak

Syarief Oebaidillah
24/1/2019 21:30
Hibah Buku untuk Bacaan Ramah Anak
(Ist)

PENYEDIAAN buku-buku bacaan berkualitas di sekolah menjadi faktor penting untuk mendorong minat dan kemampuan membaca siswa. Hanya saja, dari pendataan awal yang di akhir 2018 pada 28% sampel sekolah dan madrasah mitra Program Pintar Tanoto Foundation, hanya 9% sekolah yang memiliki inisiatif untuk menyediakan buku-buku bacaan nonbuku paket.

Kondisi ini mendorong lembaga filantropi yang berfokus pada pendidikan Tanoto Foundation menggandeng Room to Read untuk memberikan hibah buku-buku bacaan ramah anak. Untuk tahap pertama, ada 17.880 buku bacaan dihibahkan bagi 298 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang tersebar di lima provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jambi, Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

"Buku-buku bacaan ini disebut ramah anak karena mulai teks, ilustrasi gambar, dan isi pesannya disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Buku-buku ini dibuat berjenjang yang disesuaikan dengan kemampuan membaca anak, bukan berdasarkan jenjang kelas atau usia anak," kata Saifullah, Program Manager Provisi Education, yang menjadi mitra operasional Room to Read Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/1).

Hingga Januari 2019, sebanyak 55 judul buku yang dikembangkan Room to Read bersama para penulis dan ilustrator lokal. Pada Maret 2019 akan disusul sebanyak 20 judul cerita anak terbaru.

Isi cerita yang dikembangkan bervariasi dan banyak mengambil dari kisah rakyat berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti kisah Persahabatan Putri Pandan Berduri cerita lokal dari Kepulauan Riau atau I Belog yang mengambil karakter anak dari Bali dan cerita Gatot Kaca.

"Buku-buku yang dikembangkan Room to Read di Indonesia berfokus pada penjenjangan level rendah. Teks ceritanya mulai dari beberapa kalimat pendek sampai beberapa kalimat yang bervariasi dengan ilustrasi yang sangat baik yang membuat anak tertarik untuk membaca buku," kata Saiful lagi.

Stuart Weston, Direktur Program Pintar Tanoto Foundation, mengatakan, hibah buku ini ini memantik pengelola sekolah menciptakan ragam kegiatan guna mendorong minat membaca siswa. Program budaya baca dapat berhasil bila ada buku yang meningkatkan minat membaca siswa.
"Lebih dari 4.100 kepala sekolah, guru, pengawas, dan komite sekolah sudah kami latih untuk berinisiatif mengembangkan ragam program budaya baca. Mereka juga difasilitasi untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi buku," tukasnya.

Yang juga penting, lanjut Stuart, para pengelola sekolah perlu bekerja sama memikirkan penyediaan buku-buku bacaan secara berkelanjutan. Buku-buku tersebut juga harus mudah diakses oleh siswa sehingga dapat membangkitkan ketertarikan mereka untuk membaca.
Pada 2019 ini, Tanoto Foundation menargetkan lebih dari 160 ribu buku bacaan yang ramah anak akan dihibahkan ke 440 sekolah dan madrasah mitra Program Pintar.

Penyediaan buku bacaan anak yang ramah anak, kata pendiri Sekolah Tara Salvia, Angie Andari, menjadi kunci keberhasilan sekolah dalam menumbuhkan minat membaca anak. Kalau di sekolah tidak ada buku-buku bacaan yang bisa menarik minat membaca maka dapat dipastikan sekolah akan gagal membuat mereka senang membaca.

"Kebiasaan membaca akan berkembang menjadi budaya membaca jika didukung oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan buku bacaan, kondisi siswa, lingkungan belajar, dan juga dukungan orangtua," tukasnya.

Menurut Angie lagi, membaca memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Anak-anak dengan keterampilan membaca yang baik, biasanya memiliki pencapaian akademik yang baik pula. Pada era industri 4.0, kebiasaan membaca memiliki peran penting dalam menjamin keberlangsungan belajar seumur hidup secara mandiri. Kebiasaan membaca seseorang membuat dia bisa terus belajar di mana saja dan kapan saja.

"Kebiasaan membaca juga merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan mencari, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi pada diri siswa sejak dini," pungkasnya. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya