Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
UNIVERSITAS Islam Indonesia menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang memiliki program pascasarjana Magister Kimia.
Rektor Universitas Islam Indonesia Fathul Wahid, Rabu (23/1), mengatakan, saat ini, di Indonesia, ada 18 perguruan tinggi yang memiliki pascasarjana S-2 Magister Kimia.
Dari 18 perguruan tinggi itu, katanya, 17 di antaranya milik perguruan tinggi negeri.
Pada peluncuran Program Magister Kimia di Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km14, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Fathul Wahid mengemukakan, jenjang S-2 yang berbau Ilmu Kimia tercatat sebanyak 40 perguruan yang memilikinya, namun yang Ilmu Kimia hanya 18, salah satunya UII.
Fathul Wahid mengemukakan, data itu berdasar Forlap Dikti per Januari 2019. Disebutkan, di Indonesia terdapat 54 program studi Magister Bidang Kimia yang meliputi Teknik Kimia, Pendidikan Kimia, Bio Kimia dan Kimia.
Dengan pembukaan S-2 Kimia ini, kini UII memiliki program studi, dengan rincian 4 Prodi S-3 (Doktor), 12 Prodi S-2 (Magister), 18 Prodi S-1 dan 4 Diploma (Vokasi).
"Kami masih akan membuka sejumlah program studi lainnya yang saat ini masih kami persiapkan," katanya.
Baca juga: Media Group Berbagi, Rerie Pompa Semangan Mahasiswa UMK Jadi Pemimpin
Dikatakan, Magister Kimia UII sendiri berada di bawah naungan Fakultas MIPA.
Sementara itu, Dekan Fakultas MIPA UII Prof Riyanto menambahkan rendahnya minat perguruan tinggi swasta membuka S-2 Magister Kimia, karena beban biaya yang cukup tinggi.
Menurut dia, untuk kebutuhan pengadaan laboratorium saja menelan biasa yang sangat besar. Karena itu, jarang yang kemudian membuka prodi ini.
Khusus untuk Prodi Magister Kimia Universitas Islam Indonesia, jelasnya, memiliki keunggulan dalam penanganan minyak atsiri (essential oil) beserta turunannya, sintetis dan material.
Pada tahun pertama ini, Magister Kimia akan menerima 15 mahasiswa dan sudah ada sejumlah calon mahasiswa yang mendaftar.
"Ada dari lulusan UII dan ada yang dari luar UII," katanya.
Ditambahkan, tenaga pengajar di Magister Kimia ini selain dari lingkungan UII sendiri, juga ada sejumlah dosen internasional antara lain Prof. Dato' Dr Musa Ahmad (USIM Malaysia), Assoc Prof Dr Azlan Kamari (UPSI Malaysia), Prof Hideya (Universitas Kansai, Jepang), Assoc Prof Dr Oki Murazza (King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia), Prof Ruey Doong (National Tsing Hua University, Taiwan), Assoc Prof Dr Lemtong Laemm Chuenchom (Prince Songkhla University, Thailand), dan sebagainya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved