Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETELAH mendekam di penjara selama hampir dua tahun, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa berubah. Setidaknya, dia bisa belajar mengontrol emosi.
Tidak seperti dulu, gampang marah dan bicara kasar. Apalagi bila ada seseorang yang bekerja tidak sesuai aturan.
Basuki tidak pernah menyesal tinggal di bui. Jika dia disuruh memilih, menang Pilkada DKI atau masuk penjara, Basuki memilih masuk penjara.
"Jika saya terpilih lagi di Pilkada, saya hanyalah laki-laki yang menguasai Balai Kota saja. Di sini saya belajar menguasai diri saya seumur hidup. Jika ditanya dan waktu bisa diputar kembali mau pilih yang mana, saya akan katakan memilih ditahan," kata basuki dalam surat yang diunggah ke akun Instagramnya @Basukibtp, Kamis (17/1).
Baca juga: Bebas 24 Januari, Ahok Minta tidak Dijemput
Mantan Bupati Belitung Timur ini khawatir dirinya akan semakin arogan dan kasar bila terpilih di Pilkada DKI 2017 lalu. Ucapannya bisa saja menyakiti hati orang lebih banyak lagi.
Ahok meminta maaf pada seluruh pendukungnya, PNS DKI, dan seluruh pembencinya sekalipun. Ia minta dimaafkan bila tutur kata dan perbuatannya menyakiti hati.
Merasa menjadi pribadi yang lebih baik, ia enggan dipanggil Ahok. Dia ingin dipanggil BTP.
"Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," pungkas dia. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved