Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
BERDASARKAN data dan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi gejala peningkatan intensitas bencana secara tajam. Di Indonesia sendiri telah terjadi gempa rata-rata sebanyak 6.000 kali dalam setahun. Namun, pada 2018 tercatat lebih dari 10.000 kali.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, pada 2018 di Indonesia terjadi kejadian bencana alam di luar kondisi normal yang terjadi selama ini, seperti kejadian likuifaksi dan tsunami di Selat Sunda. Tentunya ini membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam penanggulangan bencana seperti alat sensor dan jaringan-jaringan pengamatan lainnya.
Menurut Dwikorita, pihaknya bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait, khususnya yang fokus terhadap penanganan bencana, telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi sejak 2017.
"Untuk mengatasi peningkatan jumlah intensitas bencana telah dilakukan melalui pengembangan inovasi teknologi yang dimulai 2018, penyempurnaan regulasi yang dikoordinasikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kementeriaan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam penguatan sinergi dengan pool of expert dengan K/L, kerja sama dengan institusi luar negeri, dan menggalakkan program edukasi untuk memitigasi bencana melalui koordinasi dengan K/L terkait dan media massa," kata Dwikorita.
Pihaknya pun berterima kasih atas dukungan yang diberikan DPR saat menerima kunjungan kerja dari Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat Fahri Hamzah bersama anggota Komisi VII DPR Kurtubi berserta rombongan ke kantornya di Jakarta, Rabu (9/1).
Dalam kesempatan itu, Fahri mengatakan pihaknya sangat mendukung peringatan dini bencana yang telah dikembangkan oleh BMKG serta mendukung pengembangan sistem peringatan dini bencana bersama dengan K/L lain.
Ia pun menyatakan siap membantu mendorong peningkatan anggaran BMKG.
"BMKG ini harus diberi anggaran besar, saya mau bantu supaya lebih banyak anggarannya," kata Fahri usai meninjau BMKG.
Menurut dia, lembaga seperti BMKG harus mendapatkan anggaran yang besar untuk memperkuat sistem mitigasi karena wilayah Indonesia dikelilingi cincin api atau ring of fire dan berada di tiga lempeng sehingga rawan bencana gempa, erupsi gunung api dan lainnya.
Ia juga mengatakan, BMKG harus dikuatkan dan disolidkan serta bisa bersinergi dengan lembaga lain agar ke depan lebih dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved