Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Masyarakat Harus Saring Informasi Bencana

MICOM
26/12/2018 20:10
 Masyarakat Harus Saring Informasi Bencana
(ANTARA)

MASYARAKAT diharpakan tidak mempercayai berita-berita bohong atau hoaks terkait kejadian bencana. Jangan panik ketika mendengar berita seperti itu.

"Hoaks itu jahat," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten di Rangkasbitung, Rabu (26/12).

Wahidin menegaskan, selain jahat, penyebar hoaks itu tidak memiliki perasaan. Apalagi dalam situasi sedang terkena bencana seperti saat ini. Padahal masyarakat terdampak bencana itu sedang dalam puncak kesulitan.

"Kok ada saja yang tega membuat berita palsu sehingga membuat warga menjadi panik," tutur Wahidin lagi.

Gubernur Banten mengggambarkan kondisi masyarakat akibat hoaks saat proses penanganan korban tsunami Selat Sunda di kawasan Kecamatan Sumur, Labuan, Carita, Kabupaten Pandeglang. Tim penanganan dampak bencana, relawan dan seluruh masyarakat di sana lari tunggang langgang akibat isu akan muncul tsunami susulan. 

"Bahkan tidak sedikit di antara tim penanganan dampak bencana atau relawan, sejenak meninggalkan upaya pertolongan terhadap korban. Apalagi, saat itu banyak yang berteriak untuk menyelamatkan diri," ungkap Wahidin.

Masyarakat diimbau untuk tidak percaya hoaks. Saring dulu setiap informasi yang diterima. Itu sebabnya Wahidin meminta kepada semua pihak bersama-sama menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat.
        
"Kedamaian dan ketentraman membuat kita bisa melaksanakan ibadah lebih baik. Kita berbuat lebih banyak untuk kebaikan," tukas Wahidin.

Sementara itu, Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten, KH Matin Djawahir mengatakan, menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Banten kepada pesantren-pesantren.

"Bantuan Pak Gubernur bermanfaat untuk pengembangan pesantren di Banten," tutur Djawahir. 

Pada 2018, Pemprov Banten menggelontorkan bantuan Rp20 juta per pesantren untuk sekitar tiga ribu pesantren. (Ant/O-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya