Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Meneladani Spirit Gusjigang di Museum Jenang Kudus

Ant/H-2
24/12/2018 04:00
Meneladani Spirit Gusjigang di Museum Jenang Kudus
(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

KABUPATEN Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya dikenal dengan wisata religinya. Tempat dimakamkannya dua dari sembilan wali (walisanga) itu, juga populer dengan makanan khasnya, jenang kudus.

Produsen jenang kudus merek Mubarok, Mubarokfood Citra Delicia, bahkan telah membangun museumnya. Museum Jenang Kudus namanya. Berdiri pada 2017, museum itu menampilkan perjalanan seabad jenang Mubarok, lengkap dengan beberapa patung cara proses membuat jenang, perlengkapan yang digunakan dari masa ke masa, maupun jenis kemasan yang digunakan.

Museum itu juga menyajikan miniatur Masjid Menara Kudus dan rumah adat Kudus. Yang terbaru, ada bangunan bernama Gusjigang X-Building.

“Gusjigang merupakan akronim dari bagus akhlaknya (spiritual), pintar mengaji (intelektual), dan pandai berdagang (enterpreneurship). Spirit gusjigang merupakan peninggalan dari Sunan Kudus yang mengajarkan pengikutnya untuk seimbang dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat,” kata juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Deny Nur Hakim di Kudus, Sabtu (22/12).

Awalnya, bangunan Gusjigang X-Building hanya menampilkan hasil karya kaligrafi seniman Kudus yang diakui secara nasional dan internasional. Hasil karya kaligrafi itu diberi ruang untuk menunjukkan aplikasi seni islami kepada para pengunjung.

Namun kemudian, koleksi yang ada di Gusjigang X-Building dikembangkan mewakili filosofi gusjigang. Seperti, literasi tentang filosofi Gusjigang, puisi tokoh dan cendekiawan di Kudus, serta spot yang menerangkan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi kaum muslim.

Ada juga relief dan beberapa spot foto tiga dimensi yang menerangkan usaha-usaha di Kudus. Di antaranya, pembuatan jenang tempo dulu, batik, industri rokok dengan alat yang manual, seni ukir khas Kudus, serta kesenian terbang papat.

Manajer Marketing Mubarokfood Citra Delicia, Muhammad Kirom, menambahkan, gusjigang merupakan spirit keagamaan yang mengandung unsur kebaikan sehingga kegiatan dalam berbisnis tetap dilandasi norma-norma keagamaan. “Kegiatan berbisnis yang tampaknya merupakan persoalan duniawi mampu dikonversi menjadi amalan kebaikan karena spirit yang melatarbelakanginya,” ujarnya.

Spirit itulah, lanjut Kirom, yang ditunjukkan melalui berbagai koleksi Gusjigang X-Building untuk memberi inspirasi bagi para pengunjung. Selain itu, museum dirancang mengikuti perkembangan zaman dengan menyediakan area-area yang instagramable, bagus untuk berfoto.
“Kami juga menyediakan tempat swafoto dengan pakaian adat Kudus,” imbuhnya. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya