Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DUNIA pendidikan terus berkembang dari masa ke masa. Beragam perubahan terus terjadi seiring perkembangan zaman. Museum Pendidikan Nasional (Mupenas) merangkumnya lewat koleksi berbagai benda yang terkait dengan dunia pendidikan dari zaman prasejarah hingga era sekarang.
Pendirian Mupenas yang berlokasi di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat, diprakarsai rektor UPI ketujuh, Prof Sunaryo Kartadinata dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan tujuan melestarikan sejarah dan budaya bangsa terutama di bidang pendidikan.
Museum itu diresmikan pada 25 November 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional. Pemilihan tanggal itu tidak lepas dari kiprah UPI sebagai salah satu Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mendidik dan mencetak tenaga guru. Pun demikian dengan isi dari museum itu, juga lekat dengan belajar mengajar.
Kepala Mupenas UPI, Erlina, menjelaskan di museum yang terdiri dari lima lantai itu pengunjung dapat melihat perkembangan dunia pendidikan sejak zaman prasejarah, zaman kerajaan, zaman kolonial, masa kemerdekaan, masa reformasi, hingga era sekarang.
Koleksinya antara lain patung seragam sekolah di Indonesia, ijazah, serta rapor dari masa ke masa. Juga terdapat diorama yang menggambarkan suasana belajar dalam kelas maupun di luar kelas. Serta diorama kelas perguruan tinggi pendidikan guru. Menariknya, jika kebanyakan koleksi museum tak boleh di sentuh, pada diorama ini pengunjung bisa turut mencoba duduk di bangku
kelas.
“Koleksi yang kami sajikan dari segi kesejarahan pendidikan semuanya penting dan bernilai. Tetapi, jika dikaitkan dengan konsep menarik, ada beberapa, seperti alat tulis di masa lalu, buku-buku pelajaran kuno, buku rapor zaman dulu, diorama kelas perguruan tinggi pendidikan guru, leapmotion, android sebagai media pembelajaran, dan ruang Four D Frame, media pembelajaran baru hasil kerja sama dengan Korea,” papar Erlina, saat Media Indonesia mengunjungi Mupenas beberapa waktu lalu.
Khusus di lantai empat, museum menyajikan sejarah kampus UPI dengan miniatur kawasan UPI. Melalui miniatur itu pengunjung dapat melihat kawasan UPI secara menyeluruh. Pada lantai ini juga terdapat ruangan Wirayudha Batara yang menyimpan koleksi senjata peninggalan para pejuang terdahulu.
Menurut Erlina, minat dan animo masyarakat pada Mupenas cukup baik, terlihat dari jumlah pengunjung terus meningkat. “Pengunjung terbesar berasal dari kalangan pelajar dan sekolah dari berbagai daerah,” ujarnya. (Bay/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved