Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
FLIGHT Data Recorder merekam adanya perbedaan kemiringan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di sisi kanan dan kiri badan pesawat sebesar 20 derajat.
"Kotak hitam `flight data recorder' (FDR) merekam adanya perbedaan antara 'angle of attack' kiri dan kanan sekitar 20 derajat yang terjadi terus menerus sampai dengan akhir rekaman," kata Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Subkomite Penerbangan Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers pengumuman preliminary report investigasi kecelakaan Lion Air JT 610 di Jakarta, Rabu (28/11).
Nurcahyo menjelaskan sesaat pesawat udara sebelum lepas landas (rotation), 'stick shaker' pada 'control column' sebelah kiri aktif dan terjadi pada hampir seluruh penerbangan.
"Stick shaker ini pemberi peringatan atau rangsangan yang memberikan input kepada pilot bahwa indikasi pesawat akan stall," sambungnya.
Dia pun menambahkan "angle of attack" (AoA) sebelah kiri lebih besar dari sebelah kanan. Hal ini lah yang sedang dicari tahu pihaknya terkait korelasi antara AoA, stick shakerm dengan kondisi akan stall. Pun apa yang harus dilakukan pilot agar pesawat kembali ke aliran udara.
Stall merupakan kondisi pesawat kehilangan daya angkat ketika sudut kritis serangan melampaui 15 derajat. Kemudian, Nurcahyo menjelaskan pada saat terbang, co-pilot sempat bertanya kepada petugas pemandu lalu lintas penerbangan untuk memastikan ketinggian serta kecepatan pesawat udara yang ditampilkan pada layar radar petugas pemandu lalu lintas penerbangan (ATC Airnav).
Baca Juga:
KNKT Terbitkan Dua Rekomendasi untuk Lion Air
Co-pilot juga melaporkan masalah kendali pesawat "flight control problem" kepada radar petugas pemandu lalu lintas penerbangan.
"Setelah flaps dinaikkan, FDR merekam trim aircraft nose down otomatis berhenti ketika flaps diturunkan. Ketika flaps dinaikkan kembali trim aircraft nose down otomatis dan input dari pilot untuk melakukan trim aircraft nose up terjadi kembali dan berlanjut selama penerbangan," tuturnya.
Pada pukul 23.32 UTC atau 6.32 WIB, FDR berhenti merekam data. Tim investigasi akan melakukan beberapa pemeriksaan termasuk pemeriksaan sensor AoA dan simulasi penerbangan dengan menggunakan engineering simulator milik Boeing.
"Tim investigasi juga telah mendapatkan quick access recorder (QAR) untuk dilakukan analisis lebih lanjut," pungkasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved