Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli, Sistem Pendidikan Harus Diperbaiki

Andhika Prasetyo
19/11/2018 16:32
Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli, Sistem Pendidikan Harus Diperbaiki
( ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

INDONESIA membutuhkan tenaga terampil sebanyak 113 juta jiwa untuk bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh dunia pada 2030 mendatang. Hal itu tentu bukan perkara mudah. Pasalnya, saat ini, jumlah tenaga terampil lokal baru mencapai 56 juta orang. Masih ada kekurangan sebesar 57 juta jiwa. Artinya, dalam 12 tahun ke depan, pemerintah harus mampu menghasilkan 4,7 juta pekerja terampil setiap tahun.

Guna mencapai target tersebut, pemerintah tentu tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan dunia pendidikan serta industri selaku penyerap tenaga kerja harus diperkuat.Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia kini mengalami banyak persoalan. Sekolah menengah kejuruan (SMK) contohnya. Program pendidikan yang diharapkan banyak menghasilkan tenaga terampil yang terserap industri itu, pada kenyataannya menjadi penyumbang pengangguran terbesar dengan persentase 11%.

Baca juga: Dunia akan Kekurangan Tenaga Ahli di 2030

"Artinya ada kesalahan yang harus diperbaiki. SMK saat ini harus beriorientasi kepada industri. Kurikulum yang ditetapkan harus mengikuti kebutuhan dunia kerja. Bukan berjalan sendiri-sendiri," ujar Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri di Jakarta, Senin (19/11).

Selain dari pendidikan formal, upaya juga harus ditempuh melalui sistem informal seperti program magang atau pelatihan di balai latihan kerja. Kegiatan tersebut, lanjut Hanif, bisa dilaksanakan oleh industri sebagai investasi di sektor sumber daya manusia yang pada akhirnya akan memberikan manfaat kepada perusahaan pemberi pelatihan.

"Karena pelatihan dijalankan sesuai dengan kebutuhan mereka. Artinya, biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan," jelasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya