Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Animo Masyarakat Jepang Belajar Bahasa Indonesia Tinggi

Syarief Oebaidillah
31/10/2018 20:50
Animo Masyarakat Jepang Belajar Bahasa Indonesia Tinggi
(Foto: Ubay)

MASYARAKAT Jepang yang maju dan moderen selalu berupaya belajar dengan negara lain meningkatkan hubungan baik dengan para negara sahabat, termasuk Indonesia. Dewasa ini, animo negeri Sakura untuk belajar bahasa Indonesia dinilai meningkat.

"Ya, sekarang ini minat masyarakat Jepang tinggi untuk belajar bahasa Indonesia," kata Prof Kyoko Funada, Ahli Bahasa Indonesia dan dosen dari Kanda University, Chiba, Jepang, dalam kunjungan dan dialog di Kantor Redaksi Media Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10).

Acara yang dipandu anggota Dewan Redaksi Media Group Djadjat Sudradjat dihadiri Plt Direktur Utama Media Indonesia Firdaus, Sekretaris Redaksi Media Indonesia Sadyo Kristarto, Wakil Pemimpin Redaksi Medcom.id Khudori, dan Redaktur Bahasa Media Indonesia Donny Ciptonugroho.

Kyoko Funada mencontohkan Program Studi Bahasa Indonesia yang dibuka Kanda University diikuti minimal 20 mahasiswa hingga 40 mahasiswa Jepang.

"Mereka antusias belajar bahasa Indonesia guna lebih mengenal Indonesia diantaranya untuk berbisnis bidang ekonomo dan belajar budaya Indonesia yang dikenal kaya dan beragam," ungkap Kyoko yang tampil mengenakan baju batik khas Indonesia.

Jadi, lanjut dia. warga Jepang belajar bahasa Indonesia karena hubungan ekonomi dan kebudayaan antara Indonesia dengan Jepang semakin baik.

Kampus Kanda juga menyiapkan fasilitas belajar seni tari dan budaya Indonesia seperti gamelan. Selain itu. setiap tahun kampus Kanda menggelar program kunjungan mahasiswa untuk home stay selama satu bulan di kota Malang, Jawa Timur.

"Mahasiswa kami belajar langsung dengan masyarakat Indonesia di Malang.Belajar bahasa dan budaya sehingga mereka semakin mahir dan semangat belajar bahasa Indonesia," kata Kyoko yang mengaku menyukai belajar Bahasa Indonesia ketika orangtuanya bertugas di Indonesia.

Selain itu, ia sempat mengenyam belajar bahasa Indonesia di Universitas Indonesia.

Kehadiran Kyoko di Indonesia atas undangan Pemerintah Indonesia melalui Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pembicara utama pada Kongres Bahasa Indonesia (KBI) ke-XI yang ditutup pada Selasa (30/10) malam.

Terkait rekomendasi KBI XI yang menargetkan internasionalisasi Bahasa Indonesia pada 2045, Kyoko menyarankan program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang tersebar di berbagai negara diperkuat dan diseleksi ketat.

"Saya menyarankan petugas atau guru BIPA yang dikirim ke luar negeri termasuk Jepang agar rajin dan giat promosikan Indonesia. Saya melihat mereka kurang rajin," cetus Kyoko.

Selain itu, menuju Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, lanjut Kyoko, kondisi ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia harus kuat.

Santi P, dosen Universitas Dharma Persada, yang turut mendampingi Kyoko Funada, berpendapat senada agar seleksi guru BIPA diperketat.

"Ini masukan berarti dari beliau agar BIPA diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya