Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Kemenristek Dikti Beri Penghargaan Diktendik Berprestasi 2018

Syarief Oebaidillah
30/10/2018 22:10
Kemenristek Dikti Beri Penghargaan Diktendik Berprestasi 2018
(Ist)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) memberikan penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan (Diktendik) berprestasi 2018. Acara tahunan ini merupakan yang ke-15 kali digelar sebagai bentuk apresiasi kepada dosen dan tenaga kependidikan yang telah berdedikasi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti, mengemukakan, terdapat tujuh penghargaan yang diberikan.

Dua penghargaan bagi dosen, yakni dosen bidang sains dan teknologi (saintek). Sedangkan lima penghargaan lainnya dianugerahkan kepada tenaga kependidikan, meliputi pranata laboratorium pendidikan, pustakawan, arsiparis, pengelola keuangan, dan administrasi akademik berprestasi.

"Jumlah peserta yang mendaftar pada tahun ini mencapai 265 orang.

Dari jumlah tersebut telah diseleksi menjadi 66 orang finalis, dan mereka semua hadir di sini untuk kembali menunjukkan prestasi-prestasi yang diunggulkan dari masing-masing perguruan tinggi asal.

Selama dua hari menjalani penilaian, para dewan juri kemudian memilih juara pertama, kedua, dan ketiga," kata Ghufron pada acara Penghargaan Diktendik Berprestasi 2018, di Jakarta, Selasa (30/10).

Ghufron menjelaskan, keberadaan tenaga kependidikan seringkali minim apresiasi sehingga mereka tidak dapat menunjukkan potensinya secara optimal. Namun, kini Kemenristek Dikti memberikan kesempatan beasiswa bagi para tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi S-2 dan S-3 ke luar negeri untuk meningkatkan kapasitas dan komptensinya.

Dengan begitu, layanan dan pengelolaan perguruan tinggi diharapkan semakin baik. Anugerah Diktendik Berprestasi 2018 juga dihadiri Menristek Dikti M Nasir. Nasir mengungkapkan, keberadaan dosen dan tenaga kependidikan sangat mempengaruhi mutu sebuah perguruan tinggi.

Untuk itu, saat ini pihaknya sedang mendorong peningkatan kualifikasi pendidikan, baik bagi para dosen maupun tenaga kependidikan.

"Menjadi dosen dan tenaga kependidikan butuh perjuangan keras, untuk itu kami perlu mengapresiasi mereka yang berprestasi.

Bagi para dosen kita mendorong mereka untuk menulis publikasi internasional. Sedangkan bagi para tenaga kependidikan, perlu untuk mengikuti perkembangan teknologi di pendidikan era revolusi industri 4.0 saat ini," ujarnya.

Dikatakan, Kemenristek Dikti mempunyai sejumlah terobosan meningkatkan jumlah doktor, bahkan menggandeng generasi milenial untuk menjadi dosen. Di antaranya melalui Program Pendidikan Magister menuju doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang kini telah melahirkan dosen-dosen muda, serta 261 publikasi internasional dari peserta batch I dan batch II.

Berikut daftar pemenang Diktendik Berprestasi 2018:

Dosen Berprestasi Bidang Sains dan Teknologi
1. Septelia Inawati Wanandi (Universitas Indonesia)
2. Suryadi Ismadji (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
3. C Hanny Wijaya (Institut Pertanian Bogor)

Dosen Berprestasi Bidang Sosial dan Humaniora
1. Djoko Sigit Sayogo (Universitas Muhammadiyah Malang)
2. Yuliani Dwi Lestari (Institut Teknologi Bandung)
3. Irfan Syauqi Beik (Institut Pertanian Bogor)

Tendik Pranata Laboratorium Pendidikan
1. Rosydiati (Institut Teknologi Bandung)
2. Laeli Komalasari (Institut Pertanian Bogor)
3. Rochmad Fauzi (Universitas Negeri Malang)

Tendik Pengelola Keuangan
1. Heni Taryani (Institut Pertanian Bogor)
2. Nelly Gustina (Universitas Bangka Belitung)
3. Hagung Rihanjoyo (Universitas Sebelas Maret)

Tendik Pustakawan
1. Luluk Tri Wulandari (Universitas Indonesia)
2. Mutty Hariyati (Universitas Negeri Surabaya)
3. Juli Handayani (Universitas Sumatera Utara)

Tendik Administrasi Akademik
1. Angga Yuhistira (Institut Pertanian Bogor)
2. Lenny Setyowati B (Universitas Katolik Soegijapranata)
3. Fathin Hilmiyah (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Tendik Arsiparis
1. Herman Setyawan (Universitas Gadjah Mada)
2. Heru Subekti (Universitas Negeri Yogyakarta)
3. Krisnasari Dianpratami ( Universitas Indonesia). (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya