Tak Bebani Ongkos Angkut, Kini Beras Rastra Cuma Ditebus Rp1.600 per Kg
Lukman Diah Sari
31/8/2015 00:00
(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Saat memantau Gudang Bulog Candirejo, Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu 30 Agustus, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan harga tebus beras untuk keluarga sejahtera (rastra/sebelumnya disebut raskin-beras untuk keluarga miskin) hanya Rp1.600.
"Harga ini, bukan merupakan bantuan sosial. Tapi masuk ke subsidi pangan. Bagi penerima, harus tebus harga hanya Rp1.600," ujar Khofifah di Gudang Bulog Candirejo, Nganjuk, Jawa Timur.
Namun, menurut dia, berbeda wilayah beda pula ongkos angkutnya. Jadi tak semua rata Rp1.600, tapi ada pula Rp2.000 per kilogram. Untuk itu, dia pun telah berkirim surat dengan Kementrian Dalam Negeri untuk bisa men-cover ongkos angkut agar tak memberatkan masyarakat penerima rastra.
"Kami sudah berkirim surat dengan Kemendagri terkait permohonan mengcover ongkos angkut," jelasnya.
Hal itu dilakukan, sebagai antisipasi bila pemerintah daerah tak mengcover ongkos angkut Rastra di sejumlah daerah.
Tak hanya itu, Gudang Bulog Candirejo ini pun jadi perhatian Mensos. Pasalnya, beras yang dihasilkan adalah produksi lokal Nganjuk pun memiliki kualitas beras yang sangat bagus.
"Beras di sini kualitas terbaik yang pernah saya lihat," ujarnya.
Namun, untuk mencegah menurunya kualitas beras. Khofifah berpesan, agar manajemen pergudangan dirubah. Dengan menggunakan sistem 'firs in-firt out', guna mencegah beras berubah kualitasnya.
"Kulitas gudang menjadi penting, beras kan numpuk begitu. Manajemen pergudangan jadi faktor penting," tukasnya. (Q-1)