Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Perjalanan Mudah dengan Satu Klik

Despian Nurhidayat
25/10/2018 00:05
Perjalanan Mudah dengan Satu Klik
(MI/ADAM DWI )

PARA travelers pasti tak asing dengan start-up satu ini. Tak hanya menjual berbagai tiket perjalanan baik itu jalur darat maupun udara, start-up satu ini juga menjual voucer hotel dan tiket konser. Ya start-up yang berdiri 2011 ini bernama tiket.com yang digagas Gaery Undarsa bersama teman-temannya.

Kala itu persaingan dunia pariwisata belum seperti saat ini. Tahun itu digitalisasi belum semarak saat ini. "Kalau kita memulai tiket.com itu 7 tahun lalu, saat itu tuh dunia daring di Indonesia tuh masih hampir enggak ada sih bisa dibilang. Jadi masih sangat awal," ujar Gaery kepada Media Indonesia saat ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (16/10).

Di samping melihat potensi digital, Gaery melihat potensi transportasi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau yang perlu transportasi dalam perpindahannya, selain masih banyak potensi pariwisata yang belum tergali lebih banyak lagi. "As simple as kita ngeliat Indonesia tuh gede banget dan itu tuh negara kepulauan. Terus kita ngeliat nih ke depannya yang bakal gede adalah transportasi dan infrastruktur plus pariwisata karena pariwisata awal tahun 2010 Indonesia masih kecil banget," ungkap Gaery.

Bukan berarti orang tidak mencoba mendigitalkan transaksi kala itu. Namun, Gaery melihat masih banyak kesalahan yang dilakukan orang. Misalnya, mereka masih menjual secara offline dan situs untuk penjualan tiket tersebut.  Langkah yang dilakukan orang itu dinilai Gaery belum cukup. Bisa dibilang tiket.com merupakan pionir penjualan tiket daring travel di Indonesia.

"Jadi tiket.com itu adalah pionir online travel di Indonesia, bener-bener pionir. Jadi kita yang pertama kali come up with the idea dan kita eksekusi di Indonesia di mana kita mau semua orang kalau beli tiket pesawat, beli tiket kereta api, sewa mobil, dan terutama booking hotel disatu tempat. Search, explore, booking-nya, bayarnya di situ juga. Zaman dulukah masih pakai voucer atau tiket yang kertas 2010. Nah, kita mau replace semua dengan e-mail waktu itu. Bahkan, sekarang bisa lewat SMS, Whatsapp, jauh lebih advance," ungkap pria yang pernah bekerja di Kanada ini.

Dukungan
Perubahan pun dirasakan Gaery khususnya saat Presiden Joko Widodo menjabat. Banyak dukungan yang diberikan dalam meningkatkan pariwisata dan infrastruktur. Gaery juga mengklaim tiket.com menjadi yang pertama menggagas terbentuknya penyedia travel daring di Indonesia, yang sebenarnya sudah banyak dilakukan negara-negara besar, seperti Amerika dan Tiongkok.

Indonesia, lanjut Gaery, sangat membutuhkan transportasi dalam pemerataan ekonomi. Transportasi dibutuhkan seseorang mencapai suatu lokasi tanpa banyak kendala. Masalah itu pun yang ingin dibantu Gaery melalui perusahaan rintisannya. Seseorang tinggal memesan apa pun yang mereka butuhkan untuk bepergian dalam satu aplikasi.

"Sebenarnya industri daring travel itu simpel banget karena kita itu enggak ada produk yang perlu kita simpan. Kita enggak perlu warehouse, kita enggak perlu logistik. Karena yang kita jual ride of it, jadi gimana caranya ketika seseorang sampai tujuan tuh mereka sudah bawa bukti kalau mereka udah beli dan tinggal pake hotelnya, pesawatnya, dan lainnya. Konsep ini semua standar kok di banyak negara yang lebih maju," ungkap Gaery.
    
Komisi
Sebagai start-up perjalanan, tidak mudah meyakinkan maskapai atau pun hotel untuk bergabung dengan mereka, tapi bukan penghalang bagi Gaery untuk meyakinkan mereka. Ia memberikan penjelasan terus-menerus tentang travel online.  Terbukti usaha kerja kerasnya melakukan pendekatan berbuah manis. Tiket.com saat ini sudah menjadi top agen untuk PT KAI dan hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia. Tidak hanya itu, sudah ratusan ribu hotel di seluruh dunia bekerja sama dengan mereka, di Indonesia sudah mendekati 10 ribu.

Cara yang dilakukan tiket.com pun bisa dibilang sebagai win-win solution. Tiket.com tidak menambahkan harga sepeser pun dari harga yang ditentukan partner. Mereka hanya mendapatkan komisi dari partner mereka melalui penjualan tersebut.  Tak mengherankan Gaery percaya sekitar 78% harga yang ditawarkan tiket.com, khususnya harga tiket pesawat dan hotel lebih murah dari pada kompetitornya.

"Kompetitor sih selalu banyak, dan pasti ada gitu kan. Cuma yang kita lihat tuh satu karena kita punya visi tuh simpel. Kita mau jadi the most customer centering online travel, dan kita lakuin yang pertama kali juga. Biasanya kita tuh selalu ada ide-ide baru yang biasanya bikin fresh semuanya. Rata-rata kompetitor kita yang ngikutin, kita lihat jadi kita selalu jadi yang pertama. Melakukan apa-apa semua yang pertama, dan yang penting pertumbuhan kita lebih baik dari kompetitor lain. Kita sih yang penting pertumbuhan, ahead of kompetitor, dan juga friendly sama customer," ungkap Gaery Undarsa.

Untuk menjalankan start-up-nya, Gaery dibantu lebih dari 600 karyawan dari berbagai divisi, seperti divisi teknologi, customer care, commercial, marketing. Gaery juga berharap bisa membuat dampak terhadap Indonesia yang lebih besar. (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya