Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEPALA Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan sejumlah puskesmas di Kota Palu telah difungsikan kembali. Puskesmas bertugas menjaga kesehatan korban bencana khususnya para pengungsi. Mereka rentan terkena penyakit di pengungsian karena kondisi lingkungan.
"Puskesmas diperuntukkan bagi korban bencana yang mengalami masalah kesehatan karena kondisi lingkungan, seperti demam, diare ringan, juga bagi korban bencana yang tidak terluka parah," terang Yurianto melalui siaran pers, Jumat (5/10).
Ia mengatakan memasuki hari kelima di pengungsian, masyarakat harus tinggal dengan kondisi terbatas di tenda dan membuat daya tahan tubuh mereka menurun. Akibatnya, beberapa orang mulai sakit terutama anak-anak.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melakukan strategi dengan memperkuat layanan kesehatan sebelum korban dibawa ke rumah sakit dengan memfungsikan Puskesmas dibantu para relawan.
“Memang betul Puskesmas belum bisa berfungsi maksimal. Bukan hanya karena bangunan rusak, tetapi juga karena tenaga kesehatan lokal juga bagian dari korban bencana. Oleh karena itu, teman-teman relawan sangat banyak dan cukup. Kami berterima kasih, merekalah yang mengoperasionalkan Puskesmas,” kata Yurianto.
Tim tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi secara rutin setiap hari. Bila ditemukan ada indikasi penyakit, warga yang harus ditangani di fasilitas kesehatan lebih tinggi, akan dirujuk ke rumah sakit.
Saat ini, di Kota Palu misalnya, ada 9 rumah sakit yang aktif, yakni RS Undata, RS Sis Aljufri, RS Anantapura, RS Alkhairat, RS Wirabuana, RS Bhayangkara, RS Bala Keselamatan, RS Pasang Kayu, dan RS Madani.
"Hari ini telah sampai relawan dokter dari RS Hoesin Palembang dan dari RS Hasan Sadikin Bandung," tukasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved