Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini dunia pendidikan khususnya sekolah mesti terus meningkatkan kualitasnya. Sehingga lulusan dan alumninya dapat bersaing ditingkat pendidikan tinggi ataupun di dunia kerja nasional, ASEAN, bahkan dunia. "Sekolah kita mesti memunyai pola pikir global atau global mindset, sehingga para lulusannya mampu berkompetisi di dalam dan luar negeri apalagi tahun ini sudah memasuki era MEA,"kata Dino Patti Djalal mantan Wakil Menlu RI saat menjadi pembicara pada Career Day, di Sekolah Global Sevilla, Jakarta, kemarin.
Dino yang juga mantan Dubes RI di Amerika Serikat ini menandaskan sekolah yang berkualitas dengan lulusan yang kompeten diharapkan mampu membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. Kendati begitu, selain kualitas pendidikan yang meningkatkan kecerdasan peserta didik, proses belajar mengajar di sekolah harus mencetak generasi muda berkarakter. "Pemerintah juga sudah berpandangan bahwa pendidikan bukan sekedar mendidik anak menjadi cerdas, tapi juga mendidik watak dan karakter. Karakter itu sangat penting, dan lebih penting dari kecerdasan," cetusnya.
Menurutnya, pembentukan karakter dalam dunia pendidikan di sekolah menjadi tanggungjawab insan pendidikan khususnya guru.Contoh yang baik dan tauladan guru selain membentuk generasi cerdas juga membentuk karakter. Dalam kesempatan itu, Dino mengisahkan singkat pengalamannya sebagai diplomat dan kepercayaan pemerintah menempatkannya sebagai dubes RI di AS yang merupakan posisi pertamanya sebagai Dubes. "Saya ditempatkan di Amerika Serikat itu pertama kalinya saya sebagai duta besar, dengan usia cukup muda. Itu karena saya dinilai memunyai karakter bekerja,"ujarnya.Menurut Dino, pentingnya karakter terbukti saat ia memberanikan diri menjadi salah satu pembicara dalam acara World Debate yang disiarkan di stasiun televisi Inggris, BBC, dengan tema Timor Timur.
" Saya juga sangat takut dan saya belajar keras. Di BBC World Debat ada pembicara lain yang merupakan peraih Nobel Jose Ramos-Horta. Tetapi saya berhasil bicara dengan tenang, rasional, dan sopan," cetusnya. Sementara itu, Direktur Pendidikan Global Sevilla, Robertus Budi Setiono megemukakan tujuan dari acara Career Day untuk memberikan wawasan kepada para siswanya dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi misalnya jurusan dan fakultas yang cocok dengan minat dan bakat siswa. Menurutnya, penentuan jurusan sangat penting mengingat ilmu di sekolah dan pendidikan tinggi akan digunakan dalam dunia kerja. "Kami memberikan bimbingan dan gambaran yang nyata akan dunia kerja. Sehingga mereka bisa mempersiapkan dengan matang apa yang harus dipersiapkan pada jenjang pendidikan lanjutan dalam meraih cita cita mereka ," ujar Robertus. Sebelumnya,Global Sevilla School telah mengundang Mendikbud Anies Baswedan dan artis senior Dewi Yull dalam memberikan wawasan pendidikan kepada keluarga besar sekolah tersebut.
Dino yang juga mantan Dubes RI di Amerika Serikat ini menandaskan sekolah yang berkualitas dengan lulusan yang kompeten diharapkan mampu membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. Kendati begitu, selain kualitas pendidikan yang meningkatkan kecerdasan peserta didik, proses belajar mengajar di sekolah harus mencetak generasi muda berkarakter. "Pemerintah juga sudah berpandangan bahwa pendidikan bukan sekedar mendidik anak menjadi cerdas, tapi juga mendidik watak dan karakter. Karakter itu sangat penting, dan lebih penting dari kecerdasan," cetusnya.
Menurutnya, pembentukan karakter dalam dunia pendidikan di sekolah menjadi tanggungjawab insan pendidikan khususnya guru.Contoh yang baik dan tauladan guru selain membentuk generasi cerdas juga membentuk karakter. Dalam kesempatan itu, Dino mengisahkan singkat pengalamannya sebagai diplomat dan kepercayaan pemerintah menempatkannya sebagai dubes RI di AS yang merupakan posisi pertamanya sebagai Dubes. "Saya ditempatkan di Amerika Serikat itu pertama kalinya saya sebagai duta besar, dengan usia cukup muda. Itu karena saya dinilai memunyai karakter bekerja,"ujarnya.Menurut Dino, pentingnya karakter terbukti saat ia memberanikan diri menjadi salah satu pembicara dalam acara World Debate yang disiarkan di stasiun televisi Inggris, BBC, dengan tema Timor Timur.
" Saya juga sangat takut dan saya belajar keras. Di BBC World Debat ada pembicara lain yang merupakan peraih Nobel Jose Ramos-Horta. Tetapi saya berhasil bicara dengan tenang, rasional, dan sopan," cetusnya. Sementara itu, Direktur Pendidikan Global Sevilla, Robertus Budi Setiono megemukakan tujuan dari acara Career Day untuk memberikan wawasan kepada para siswanya dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi misalnya jurusan dan fakultas yang cocok dengan minat dan bakat siswa. Menurutnya, penentuan jurusan sangat penting mengingat ilmu di sekolah dan pendidikan tinggi akan digunakan dalam dunia kerja. "Kami memberikan bimbingan dan gambaran yang nyata akan dunia kerja. Sehingga mereka bisa mempersiapkan dengan matang apa yang harus dipersiapkan pada jenjang pendidikan lanjutan dalam meraih cita cita mereka ," ujar Robertus. Sebelumnya,Global Sevilla School telah mengundang Mendikbud Anies Baswedan dan artis senior Dewi Yull dalam memberikan wawasan pendidikan kepada keluarga besar sekolah tersebut.