Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEKTOR Kehutanan sebenarnya sudah mampu menyejahterakan rakyat terutama yang berada di sekitarnya. Saat ini sudah banyak bentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang sudah menjadi sumber penghidupan rakyat.
"Harusnya sih sudah terjawab bahwa hutan-hutannya menyejahterakan rakyat. Tapi kan butuh yang konkret," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya didampingin Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Hilman Nugroho, saat gladi bersih Festival KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) tingkat Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan (Pusaka) di Hutan Pinus, Mangunan, D.I Yogyakarta, Kamis (27/9).
"Di Kalsel, hutan tanaman rakyat karet kerja sama dengan pabrik ban bridgestone. Ada juga yang di Pati, kerja sama dengan MUI. MUI membina masyarakat kerja sama dengan kacang garuda," kata Siti memberi contoh.
Menurut Siti, hal-hal seperti ini seharuanya bisa dibuat di tiap daerah.
"Nanti juga diproyeksikan misalnya kelompok masyarakat di Karawang kerja sama dengan great giant pineapple membuat jus besar-besaran," tambahnya.
"Pada jangka menengah dan panjang, kalau setting ini berhasil berarti di berbagai daerah akan muncul pusat-pusat ekonomi domestik. Jadi produk unggulan lokalnya muncul."
Khusus untuk ekowisata, kata Siti, di Jawa bermunculan banyak lokasi dan perkembangannya sangat cepat. Objek ekowisata ini sebenarnya sudah ada banyaqk di depan mata namun belum dioptimalkan. Aksesibilitas yang sudah baik dapat diupayakan untuk mengoptimalkan ekowisata.
"Ketika saya konsultasi dengan bapak presiden ini harus apa, beliau bilang 'Bu Nur, coba perhatikan deh. Di Jawa itu sebenarnya (aspek) ekowisata (bisa) karena hutannya baik, pemandangannya bagus, bagian-bagian hutannya juga bagus, dan aksessibility jalan masuk juga bagus jadi itu didorong'," kisah Siti.
Di Jawa ada Kali Biru, di Wonosobo sedang lagi dibangun, di Banyuwangi, dan di Yogyakarta (hutan pinus), serta yang sedang diintensifkan seperti Taman Nasional Gunung Merapi.
"Jadi sebetulnya banyak."
Sayangnya, memurut Siti, semua hasil yang merupakan dari sektor kehutanan ini tidak dihitung dalam statistik produk nasional bruto (PDB). Produk kehutanan yang di atas tidak dihitung sebagai sesuatu yang bernilai ekonomi.
"Padahal sebetulnya kehutanan itu juga menyerap dan menyiapkan kesempatan kerja yang luas. Hitung-hitungan kita dengan jumlah HTI dan HPH yang ada, itu setidaknya 47 ribuan kesempatan kerja," ulasnya.
Lowongan kerja
Lebih jauh, Siti menyatakan bahwa Festival KPH ini akan diikuti KPH dari seluruh provinsi, pemerintah, dan dunia usaha. Dalam kesempatan ini, dunia usaha akan menawarkan 6.000 an lowongan pekerjaan dan tawaran beasiswa untuk sekolah dasar (SD).
"Nah besok akan ada lowongan pekerjaan yang akan diserahkan dunia usaha dan boleh dilamar masyarakat. Itu ada 6.000 an. Selain itu dunia usaha juga ingin memberi kontribusi untuk beasiswa," tambah Siti.
"Jadi kami memikirkan bagaimana segala kebijakan ini menyatu dalam cita-cita dan orientassi agar hutan menjadi bernilai dan menyejahterakan masyarakat," kata Siti sambil menambahkan bahwa untuk menyusun konsep festival ini sangat rumit.
Lebih jauh, ia mengatakan Mangunan dipilih sebagai lokasi Festival KPH dan PUSAKA yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden, karena Hutan Pinus Mangunan seluas 29 hektar ini merupakan salah satu contoh keberhasilan dalam memanfaatkan potensi hutan untuk kesejahteraan masyarakat.
Adapun potensi hutan yang dikembangkan di sini adalah ekowisata berupa hutan pinus yang menyajikan pemandangan alam yang indah, selain itu terdapat pula Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) diantaranya Madu dan minyak kayu putih.
"Sekitar Rp10 miliar dihasilkan hutan ini per tahun," tambah Siti. "Kita liat mereka mengandalkan scenic beauty. Jadi, pemandangan yang indah. Itu sebabnya kita pilih tempat ini." (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved