Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

El-Nino Lemah Berpeluang Aktif, Waspadai Karhutla

Dhika Kusuma Winata
19/9/2018 19:10
El-Nino Lemah Berpeluang Aktif, Waspadai Karhutla
(ANTARA FOTO/fanny Kusumawardhani)

PREDIKSI Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pada September-November ini wilayah Tanah Air bakal mengalami El-Nino. Dampaknya, musim kemarau masih akan berlanjut dan musim hujan diperkirakan mundur hingga Oktober.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan kondisi El-Nino dengan intensitas lemah diprediksi berpeluang aktif mulai September ini hingga awal 2019.

Aktifnya El-Nino dengan skala lemah akan berdampak langsung pada peralihan sirkulasi angin timuran menjadi angin baratan akan sedikit terlambat. Itu menyebabkan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi terlambat dari biasanya. Meski demikian, dampak El-Nino diperkirakan tidak akan sehebat pada 2015 lalu.

"Namun di awal 2019 diperkirakan dengan semakin aktifnya monsun baratan akan lebih mendominasi terjadinya variasi musim di Indonesia dibandingkan dengan pengaruh El-Nino. Fenomena El-Nino diprediksi akan kembali netral di awal 2019," ujarnya menjawab Media Indonesia, Rabu (19/9).

El-Nino ditandai dengan memanasnya suhu muka laut di wilayah Pasifik bagian tengah. Hal itu bisa berimbas cuaca yang lebih kering di Indonesia.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menyatakan peluang aktifnya El-Nino lemah saat ini sebesar 70%. Pihaknya terus memantau perkembangannya.

"Ini tidak begitu berpengaruh karena kita nantinya akan memasuki musim hujan. Bila hingga akhir Maret 2019 masih tampak, maka harus waspada untuk musim kemarau pada tahun depan yang berpeluang lebih kering," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Panjaitan mengatakan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dampak dari El Nino terus diwaspadai.

Kesiapsiagaan pencegahan dan penanganan dilapangan dilakukan melalui patroli terpadu di sejumlah provinsi rawan, seperti di Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Kemarau masih akan berlanjut ini menuntut kesiapsiagaan semua pihak dalam upaya penanggulangan karhutla. Manggala Agni KLHK terus melakukan patroli terpadu dan siaga menghadapi setiap potensi karhutla terutama pada musim kering ini," ujarnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya