Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pengawasan Keamanan Pangan Asian Games Agar tidak Ada Kasus Keracunan 

Indriyani Astuti
01/9/2018 15:45
Pengawasan Keamanan Pangan Asian Games Agar tidak Ada Kasus Keracunan 
( ANTARA/Feny Selly)

PENGAWASAN keamanan pangan hal yang penting dalam kegiatan seperti Asian Games 2018. Tujuannya untuk menghindari kejadian luar biasa (KLB) termasuk potensi keracunan pangan yang dapat terjadi.

Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan selaku Ketua Tim Bidang Kesehatan Asian Games 2018, dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS mengatakan terkait pengawasan pangan selama Asian Games, tim bekerja sama mencegahnya pengendalian faktor risiko dan menjaga mutu keamanan pangan.

Tim pengawasan pangan Asian Games tersebut terdiri dari Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), INASGOC, dan Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi (DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat), serta unit pelaksana teknis seperti BBTKL-PP Jakarta dan Palembang, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta, Bandung, juga Laboratorium Kesehatan Daerah. 

Bambang mengatakan, terdapat SOP keamanan pangan dan persyaratan aspek teknis kepada calon vendor catering. Mereka harus mempunyai sertikat Laik Higiene Sanitasi Pangan dan menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). 

Kemudian, orientasi higiene sanitasi pangan (HSP) juga telah dilakukan kepada seluruh penjamah pangan yang berasal dari vendor catering pemenang tender, serta volunteer yang bertugas di dinning area.

“Kita juga telah melakukan stikerisasi Non Drinking Water terhadap kran-kran air baik di wisma atlet maupun di hotel-hotel yang tidak layak langsung diminum,” terang Bambang di Jakarta, melalui siaran pers, Sabtu (1/9).

Sementara itu, selama penyelenggaraan Asian Games berlangsung, inspeksi atau pengawasan secara intensif dilakukan secara terus-menerus terhadap pengolahan pangan di dapur dan dining hall wisma atlet. 

Pengawasan dilakukan setiap hari dengan 3 kali/shift (pagi, siang, dan malam) melalui rapid test berupa pengambilan sampel makanan yang akan disajikan.

“Memang kita harus menjaga kualitas makanan mulai dari proses hingga penyajian. Tetapi yang lebih penting lagi ialah faktor perilaku, baik atlet maupun petugas, yaitu mengonsumsi makanan yang telah disediakan oleh panitia, dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan sebelum makan.” imbuhnya.

Memasuki pekan akhir penyelenggaraan Asian Games 2018, Bambang menyatakan bahwa mutu dan keamanan pangan sangat diperhatikan. Sejauh ini tidak ada laporan terjadinya outbreak atau kejadian luar biasa terkait keamanan pangan.

Sementara, Manager Executive Dept. Catering Food Savety Division INASGOC, dr. Louis Kartika Indah, menyatakan bahwa telah dibuka Dining Hall di Wisma Atlet Kemayoran sejak 10 Agustus 2018. 

Menu yang disiapkan sangat bervariasi. Rapid test pada makanan pun dilakukan 30 menit sebelum waktu penyajian seluruh menu. Setelah itu, barulah semua menu makanan bisa dikeluarkan dari dapur untuk disajikan.

"Di setiap waktu penyajian juga selalu tersedia pastry, roti, salad, bermacam buah-buahan, susu dan kudapan kue-kue khas tradisional Indonesia," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik