BKKBN Rilis Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merilis Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017.

Survei lima tahunan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kesehatan reproduksi, tingkat fertilitas, dan angka kelahiran menurut kategori usia.

Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo membuka langsung rilis sekaligus seminar SDKI 2017 yang dilangsungkan hari ini di Hotel Park Lane, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/8).

"Indikator ini sangat dibutuhkan bahkan sering ditanyakan oleh kementerian dan lembaga. Indikator ini bisa menggambarkan keadaan masyarakat untuk evaluasi kebijakan yang lalu dan kepentingan pembentukan kebijakan yang akan datang," kata Sigit.

Angka tingkat fertilitas (TFR) dari waktu ke waktu sesuai survei selalu menurun yakni pada 2012 angkat TFR sebesar 2,6 sementara pada 2017 menjadi 2,4.

Penurunan angka TFR ini menunjukkan masyarakat semakin sejahtera dan tinggi tingkat pendidikan sehingga angka fertilitas turun.

"Karena semakin maju dan sejahtera masyarakat, mereka semakin mementingkan pendidikan dan pekerjaan. Sehingga menunda memiliki anak," ujarnya.

Keberhasilan menekan angka fertilitas inipun menurut Sigit bukan semata hasil kerja keras BKKBN dalam menyosialisasikan program KB, kesehatan reproduksi, dan Genre. Tetapi, menurutnya ada pula kontribusi dari kementerian serta lembaga lain dalam melakukan sosialisasi serta peningkatan pemahaman terkait pernikahan, reproduksi, dan pendidikan. (OL-3)