Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Lena dan Leni Perjuangan Hidup si Kembar

(*/M-3)
18/8/2018 05:00
Lena dan Leni Perjuangan Hidup si Kembar
(MI/SUMARYANTO BRONTO)

SEPASANG atlet perempuan ini memang unik. Lena dan Leni lahir sebagai kembar identik dan sama-sama menjadi atlet sepak takraw. Anak kembar dari Indramayu ini sudah menjadi atlet selama 12 tahun dan sudah memiliki 16 medali emas dari berbagai kejuaraan.

Perjuangan keras mereka menjadi atlet sudah berlangsung dari kecil. Lahir dari keluarga buruh tani, bapak Sartiah hanya lulusan SD dan ibu Toniah tidak mengenyam pendidikan. Keterbatasan ekonomi itu membuat orangtua mereka mengarahkan si kembar sebagai TKW.

"Karena dari keluarga mak itu banyak yang jadi TKW. Banyak yang sukses dan bisa bikin rumah. Mungkin orangtuaku juga ingin diperlakukan seperti itu oleh anaknya, pengen seperti mereka. Tapi, kami enggak mau," ungkap Lena.

Diantar bibinya, Lena dan Leni diam-diam mendaftar sekolah. Mereka mendapatkan seragam dan pakaian dari tetangga dan saudara yang sudah tidak memakainya lagi. Mereka pun harus bekerja menjadi buruh cuci dengan upah Rp10 ribu per minggu demi mendapatkan uang saku. Mereka juga pernah mengais tempat sampah untuk mendapatkan sepatu.

"Itu, kan, tetangga, yang rongsokan itu. Yang enggak laku biasanya dibuang di sungai. Jadi, biasanya kalau yang enggak laku ada sepasang aku ambil buat sekolah," lanjut Lena.

Mereka pun bekerja di kantin demi mendapatkan makanan saat SD. Mereka biasa ikut mencuci piring untuk mendapatkan makan dari pemilik kantin hingga lulus SD. "Karena orangtua kita enggak punya uang untuk ngasih jajan dan bekel jadi bantu orang aja. Yang penting orang makan kita bisa ikut makan, orang jajan kita bisa ikut jajan," ungkap Leni.

Mereka pun bisa melanjutkan SMP karena menggunakan uang hasil menjadi buruh cuci. Tidak ada kata malu bekerja menjadi buruh cuci demi sekolah.

Takraw mereka pilih agar bisa melanjutkan pendidikan di tingkat SMA. Bisa dikatakan olahraga ini yang menyelamatkan mereka berdua hingga mereka kini sudah lulus S-1.

Mereka berdua pun bisa membuat bangga kedua orangtua mereka hingga bisa ikut membantu menghidupi kedua orangtua mereka. Bahkan kedua orangtuanya, mereka buat naik haji dengan memberikan uang kepada kedua orangtuanya.

Ayahnya pun merasa kaget dengan hal tersebut bahkan merasa seperti sedang bermimpi. Lena dan Leni pun saat ini tengah fokus ingin membuat bangga Indonesia di dalam ajang Asian Games dan bisa mengharumkan nama Indonesia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik