Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas di Mekah

Ade Alawi, Laporan dari Arab Saudi
28/7/2018 06:15
Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas di Mekah
(MI/Seno)

PARA jemaah haji diminta mewaspadai suhu panas di Mekah karena bisa berbahaya bagi kesehatan jemaah. Terlebih jemaah haji Indonesia yang mayoritas berusia lanjut.

"Kami mengantisipasi cuaca panas di Mekah karena bisa sangat berbahaya bagi kesehatan jemaah, yakni dehidrasi dan heatstroke (serangan panas). Kami meminta jemaah menyiapkan alat pelindung diri, seperti topi, payung, semprotan air, dan masker," kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Nirwan Satria, di kantornya, kawasan Aziziyah Janubiyah, Mekah, Arab Saudi, kemarin.

Ribuan jemaah haji Indonesia sudah bergerak ke Mekah dari Madinah, sejak Kamis (26/7). Pihaknya, kata Nirwan, siap mengantisipasi berbagai masalah kesehatan jemaah. "Obat-obatan sebanyak 79 ton sudah siap, peralatan, ruang rawat inap, dokter, dan paramedis pun siap," ujarnya.

Selain itu, KKHI juga menyiapkan 1 ambulans di 11 sektor di daerah kerja (daker) Mekah dan 3 ambulans di KKHI. "Di setiap ambulans kami siapkan satu dokter, satu perawat, dan satu sopir," kata Nirwan. Dia mengatakan, ambulans sangat bermanfaat untuk mengevakuasi situasi darurat di Tanah Suci yang saat ini sedang musim panas.

Menurut Nirwan, pihaknya juga mengantisipasi cuaca panas pada masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang kemungkinannya bisa mencapai 52 derajat celsius. Dehidrasi, lanjutnya, bisa menyebabkan jemaah hilang kesadaran dan diorientasi.

Hingga kemarin, KKHI Mekah masih merawat empat pasien dari Madinah. Berdasarkan pantauan Media Indonesia di Masjidil Haram, banyak jemaah yang sudah menggunakan alat pelindung diri dari cuaca panas. Bahkan, seorang jemaah secara sukarela berkeliling halaman masjid untuk menyemprotkan air zamzam ke setiap wajah jemaah.

Berdasarkan alat pemantau suhu yang terpasang di dinding Masjidil Haram, suhu udara kemarin mencapai 49 derajat celsius. Suhu tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan di Jakarta yang ada di kisaran 32 derajat celcius.

Atas suhu yang tinggi itu, Nirwan mengingatkan jemaah untuk selalu menghindari berdesak-desakan, terutama di pintu keluar dan masuk di Masjidil Haram. "Ada tempat krusial, apalagi saat sebelum dan sesudah salat Jumat. Jemaah menumpuk masuk dan keluar di depan Masjidil Haram. Mereka yang menumpuk ini bisa kena dehidrasi dan heatstroke karena mereka berada di kerumunan dalam suhu tinggi. Baiknya masuk Masjidil Haram lebih awal dan menunggu agak longgar ketika keluar," katanya.

Terus berdatangan

Sementara itu, jemaah haji yang sudah menunaikan arbain (salat lima waktu 40 kali yang tidak putus) terus mengalir dari Kota Nabi, Madinah, ke Kota Suci, Mekah. Sebanyak 16 kloter atau 6.616 jemaah haji Indonesia kemarin tiba di Mekah. Mereka diangkut menggunakan 150 bus. Sebelumnya, pada Kamis (26/7), sebanyak 7.331 jemaah haji dari 18 kloter tiba di Mekah.

Dilaporkan pula sebanyak delapan jemaah meninggal dunia di Tanah Suci. Hal itu merujuk pada sertifikat kematian (COD) yang ditandatangani KKHI Madinah.

(Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya