Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
KELUARGA yang sehat jasmani rohani, sejahtera, dan berkualitas, serta didukung lingkungan kondusif merupakan fondasi untuk terwujudnya suatu bangsa yang maju, kuat, dan tangguh. Dengan demikian, tercipta ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembangunan keluarga bertujuan meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Hal tersebut yang diarahkan untuk melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS).
"Selain itu, pembangunan keluarga untuk memberdayakan fungsi keluarga, memandirikan keluarga, memberdayakan kearifan lokal, meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dan memberdayakan peran serta masyarakat," urai Muhammad Yani, Deputi Keluarga Sejahtera-Pembangunan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Manado, Sulawesi Utara, kemarin.
Upaya internalisasi nilai tersebut dalam keluarga ditunjang tenaga lapangan dan kader serta kelembagaan pembinaan keluarga. Bentuknya berupa penyuluhan tentang pemahaman fungsi keluarga dan peningkatan kerja sama lintas sektor dalam upaya meningkatkan fungsi dan peran keluarga.
Upaya peningkatan kualitas kader yang tergabung dalam program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) terus dilakukan BKKBN agar tercipta peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB) dalam peningkatan kesejahteraan Keluarga
Kualitas kader KKBPK juga menentukan penajaman penyuluhan tentang pemahaman keluarga atau orangtua mengenai pentingnya keluarga dalam peran dan fungsi kelompok kegiatan (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera), serta penguatan delapan fungsi keluarga.
Apresiasi
Apresiasi terhadap kinerja kader KKBPK tersebut ditunjukkan BKKBN dengan menyelenggarakan Gathering Bina Keluarga Ceria yang baru pertama kali dilaksanakan dalan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional kali ini. Pertemuan yang digelar di Gedung Mapalus, Manado, Sulut, kemarin, itu merupakan wadah untuk memperkuat kualitas kader sebagai daya ungkit dalam penggarapan Program KKBPK.
"Untuk mewujudkan pelaksanaan program yang berkesinambungan dan komprehensif, salah satu upaya pemerintah melalui BKKBN, yaitu memberikan penghargaan kepada para pejuang di lini lapangan serta kader Tri Bina, UPPKS, PPKS, dan PIK Remaja yang diseleksi melalui penilaian secara berjenjang dari tingkat kecamatan sampai nasional yang dilaksanakan pada kegiatan Gathering Bina Keluarga Ceria," ujar Yani.
Program KKBPK senantiasa diarahkan untuk mewujudkan Nawa Cita, terutama agenda prioritas ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa-desa dalam kerangka negara kesatuan. Program tersebut juga mencakup agenda prioritas kelima, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Agenda prioritas kedelapan, yaitu melakukan revolusi karakter bangsa, turut disasar program itu.
"Revolusi karakter bangsa tidak akan berjalan optimal tanpa diawali dengan revolusi mental. Karenanya, dimensi pembangunan manusia harus menjadi fokus perhatian kita bersama. Di sini Program KKBPK memiliki peran yang amat strategis. Bekerja sama dengan seluruh mitra kerjanya, BKKBN memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan revolusi mental berbasis keluarga atau mengawali revolusi mental dari keluarga," tandas Yani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved