Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBAGAI destinasi wisata dunia, kehidupan di Pulau Bali berlangsung selama 24 jam, terutama di kawasan favorit wisatawan. Namun kemarin, sejak pagi hingga malam, tidak lagi terlihat keriuhan. Pulau Dewata dalam keadaan sunyi senyap dan gelap di malam hari karena umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian.
"Sangat diharapkan, dengan tidak menyalakan lampu tersebut, akan semakin menambah kekhusyukan umat Hindu untuk berdoa, menyepi, dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan dunia," ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, kemarin.
Bagi umat Hindu, ritual Nyepi yang menandai Tahun Baru Saka 1937 itu memiliki empat keutamaan yang harus dilakukan, yakni amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Masyarakat Bali sejak pagi hari telah mengurung diri di dalam rumah masing-masing. Pada malam hari, hanya tampak terang bintang diselimuti suara jangkrik. Di tengah kegelapan malam itu, hanya terlihat petugas keamanan desa adat (pecalang) dan tokoh masyarakat di setiap desa adat (pakraman) memantau wilayah masing-masing.
Tidak hanya aktivitas warga yang berhenti, kegiatan bisnis dan perkantoran diminta menghormati perayaan Nyepi. Selain itu, beberapa pusat aktivitas yang menghasilkan polusi juga dihentikan sama sekali, seperti pelabuhan, bandara, dan jalan tol.
Dengan tidak adanya aktivitas transportasi dan industri, lingkungan udara di Pulau Bali pun bebas polusi. Selain bebas polusi, esensi amati geni dengan memadamkan lampu juga mencerminkan hemat energi yang pada akhirnya juga akan menyeimbangkan lingkungan.
Tokoh spiritual Bali, Ida Bagus Wiana, menjelaskan Nyepi sebenarnya tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga berdampak pada lingkungan alam semesta.
"Di Bali sebenarnya agama dan spiritual dengan praktik hidup berjalan berdampingan. Nyepi itu juga membawa dampak besar bagi alam dan juga bagi diri sendiri atau orang yang merayakannya," ujarnya, kemarin.
Selain di Bali, rangkaian perayaan Nyepi juga dilakukan warga umat Hindu di Kabupaten Ende, NTT. Mereka juga menggelar kirab ogoh-ogoh sebelum Nyepi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved