Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SUDAH dua hari sejak Minggu (13/5) Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Surabaya di Jl Embong Ploso dibanjiri warga yang ingin mendonorkan darah mereka.
Para donor rela menunggu antrean untuk mendapat giliran petugas mengambil darah mereka. Bahkan, ada yang harus kembali keesokan harinya karena sudah malam.
Rasa solidaritas dan empati warga yang tinggi terhadap para korban bom di tiga gereja dan Kantor Polrestabes Surabaya mendorong mereka ingin membantu dengan menyumbang darah.
Begitu membaca informasi di media sosial bahwa para korban bom banyak yang membutuhkan darah, warga pun langsung merespons dan berbondong-bondong datang ke Kantor PMI ingin jadi donor.
"Kemarin (Minggu) saya datang dan sempat antre, tapi tidak terlayani karena antreannya panjang. Sekarang saya kembali lagi untuk donor darah, membantu korban ledakan bom itu," kata Rudianto, warga Jl Kutai, Kota Surabaya, kemarin.
Ia datang bersama istrinya, Ratna Ningsih, yang juga ingin mendonorkan darah.
"Infonya darah yang dibutuhkan para korban cukup banyak. Saya dan istri khawatir dan ingin membantu meringankan penderitaan mereka," tambah Rudi yang diamini Ratna.
Menurut petugas di PMI Surabaya, Jalu Baskoro, jumlah donor mengalami kenaikan dua kali lipat bila dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Karena itu, mereka harus melayani warga hingga malam hari.
"Kemarin (Minggu) yang daftar sampai 600 donor. Kalau hari ini (kemarin sore), masih 300 donor," ujar Jalu kemarin.
Dari para donor darah itu, lanjutnya, ternyata banyak pemula yang sebelumnya tidak pernah mendonorkan darah.
"Itu bisa dilihat dari formulir warna kuning yang harus diisi donor," imbuh Yanti, petugas lainnya.
Terdapat tiga warna formulir yang harus diisi donor. Warna kuning untuk donor pemula atau dibawa langsung oleh keluarga dari orang yang membutuhkan atau korban ledakan bom. Formulir warna putih untuk donor rutin, sedangkan warna merah untuk donor yang diambil trombositnya.
Dengan banyaknya warga yang menyumbangkan darah, kata Jalu lagi, stok darah PMI Surabaya saat ini cukup banyak dan diperkirakan tidak akan kurang untuk memenuhi kebutuhan darah bagi korban ledakan bom.
"Untuk selanjutnya, masyarakat lebih baik tidak bersamaan menyumbangkan darah. Sebabnya kalau disimpan terlalu lama, kualitas darah juga turun dan kurang baik juga untuk orang yang menerimanya," Jalu menjelaskan.
Berdasarkan data, lanjut Jalu, stok darah di PMI Surabaya saat ini sebanyak 2.632 kantong. Perinciannya darah golongan A mencapai 529 kantong, darah golongan B 790 kantong, darah AB 237 kantong, dan golongan darah O sebanyak 1.053 kantong. (Abdus Syukur/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved