Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TERKAIT dengan penyalahgunaan 1,09 juga data pengguna Facebook di Indonesia oleh konsultan Inggris Cambridge Analytica (CA), Facebook kemudian memenuhi janji mendatangkan salah satu pejabat mereka untuk bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Facebook mengutus salah satu petinggi, Simon Milner, yang merupakan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pacific.
Seusai menggelar pertemuan tertutup dengan Rudiantara di gedung Kemenkominfo, Jakarta, kemarin siang, Simon mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan audit perihal kasus pencurian data itu. Meski begitu, Facebook belum bisa memastikan waktu hasil audit rampung. Pihaknya hanya bisa memastikan saat ini masih berjuang menyelesaikan audit terhadap aplikasi-aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Baik itu yang saat ini aktif maupun aplikasi-aplikasi lain pada 2014 saat terjadi pencurian data oleh CA. "Kami memiliki tim besar yang sedang mengerjakan audit. Setelah selesai, kami akan memberitahukan hasilnya kepada pemerintah dan masyarakat."
Saat ini ada dua investigasi yang sedang berjalan yang menangani kasus penyalahgunaan data 87 juta pengguna Facebook di dunia itu. Satu investigasi dilakukan otoritas Inggris terhadap CA yang mendapatkan data secara ilegal dari pengembang aplikasi This is Your Digital Life, Aleksandr Kogan. Simon mengatakan, pihaknya juga melakukan investigasi serupa. Namun, investigasi itu masih harus menunggu penanganan oleh otoritas Inggris. "Terkait dengan CA kita masih tunggu investigasi otoritas Inggris. Namun, di saat yang sama kita juga lakukan investigasi apakah ada pengembang lain atau aplikasi lain yang menggunakan modus yang sama," ujarnya.
Rudiantara mengatakan, Facebook harus tetap menjalani audit dan investigasi secara paralel di samping investigasi yang dilakukan otoritas Inggris. Dia menegaskan, Facebook harus terus memberikan perkembangan terbaru dan menyampaikan hasil audit kepada pemerintah. "Facebook tidak bisa hanya menunggu otoritas Inggris, tapi juga harus melakukan investigasi," kata dia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved