Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Tunjangan Profesi Guru Triwulan I Cair

Syarief Oebaidillah
12/4/2018 09:12
Tunjangan Profesi Guru Triwulan I Cair
(ANTARA/Widodo S. Jusuf)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Keuangan (Keuangan) siap mencairkan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) PNS dan non-PNS triwulan I 2018.

Pemanfaatan TPG diharapkan dialokasikan untuk peningkatan kompetensi para guru tersebut. Adapun dasar pembayaran itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 50/PMK.07/2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa.

“Dana TPG dari pemerintah semuanya sudah siap dicairkan kepada para guru, silakan di cek pekan mendatang. Mereka bisa memantau di data website.InfoGTK tentang pencairan TPG atau bisa melalui Android masing masing,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad di Kantor Kemendikbud, Jakarta kemarin.

Dalam setahun, lanjutnya, pemerintah menggelontorkan Rp68 triliun. Sebanyak Rp62 triliun didistribusikan bagi 1,2 juta guru PNS, dan  sisanya Rp6 triliun untuk 210.269 guru non-PNS. Pendistribusan TPG tersebut dilakukan empat kali dalam setahun pada setiap triwulannya.

Menurut Hamid, untuk memastikan bahwa TPG cair, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi guru. Pertama, memenuhi jam mengajar 24 jam selama sepekan dan aktivitas meng-ajar atau absensi yang memadai. “Bila ada guru tidak memenuhi kedua persyarat-an itu, ia bisa gugur,” cetus Hamid yang juga Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.

Dia mengingatkan, pemerintah memberikan TPG sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas profesionalitas guru. Karena itu, harus digunakan sebaik-baiknya untuk keperluan pribadi, keluarga, dan tidak kalah penting juga untuk meningkatkan pengembangan diri atau kompetensi sebagai guru.

Ia mencontohkan guru bisa mengikuti pelatihan apa saja di luar pelatihan yang diberikan ­Kemendikbud, seperti seminar dan sejenisnya. Hamid juga menyaran-kan para guru membeli satu buku setiap tiga bulan dan dibaca hingga tuntas,” pungkasnya. (Bay/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya