Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Resep Panjang Umur ala Masyarakat Rhodope

MI
11/4/2018 09:10
Resep Panjang Umur ala Masyarakat Rhodope
Kampanye Kin #The Secret to Living Younger diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu. Kampanye itu menyosialisasikan manfaat yogurt bagi kesehatan pada masyarakat.(DOK. PT ABC KOGEN DAIRY)

PEGUNUNGAN Rhodope di Bulgaria identik dengan para centenarian, kaum lanjut usia di atas 100 tahun. Pegunungan yang asri itu memang dikenal sebagai wilayah dengan penduduk berusia 100 tahun ke atas terbanyak di dunia.

Diperkirakan, 4 dari 1.000 penduduk di sana merupakan centenarian. Ilmuwan menyebut salah satu faktor yang menyebabkan banyak orang berusia panjang di wilayah itu ialah konsumsi yoghurt.

”Bahwa yoghurt berperan dalam memperpanjang usia bisa kita lihat dari Pegunungan Rhodope di Bulgaria yang memiliki jumlah penduduk berusia 100 tahun terbanyak di dunia. Bagi masyarakat di sana, dan juga masyarakat Bulgaria pada ­umumnya, yoghurt menjadi bagian dari menu makan sehari-hari,” ujar Wakil Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia, Alexandrina Guigova, pada peluncuran Kin Bulgarian Yogurt dan kampanye Kin #The Secret to Living Younger oleh PT ABC Kogen Dairy, di Jakarta, Maret lalu.

Dokter spesialis gizi klinik Diana F Suganda menjelaskan yoghurt merupakan salah satu minuman hasil fermentasi susu dengan bakteri pembuat yoghurt. Sejak lama yoghurt dikenal kaya manfaat. Kandungan gizinya terbilang lengkap, terdiri dari zat makronutrien, yakni karbohidrat, protein, dan lemak, serta zat mikronutrien, yakni ragam vitamin dan mineral.

”Kultur bakteri dalam yoghurt terbukti menyehatkan saluran pencernaan dan membantu meningkatkan kesehatan dengan mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh,” katanya.

Yoghurt, lanjut Diana, juga menjadi alternatif yang baik untuk mereka yang alergi susu  sapi. Ia menerangkan alergi susu sapi biasanya ditandai dengan diare seusai minum susu. Gejala itu muncul karena tubuh tidak bisa mencerna laktosa yang terkandung dalam susu. Namun, pada pembuatan yoghurt, saat proses fermentasi, laktosa dalam susu dipecah-pecah molekulnya sehingga lebih mudah dicerna.

”Ketika kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi terpenuhi dan daya tahan tubuh terjaga baik, otomatis kita bisa lebih sehat dan usia harapan hidup pun meningkat,” terang Diana.

Pada kesempatan sama, ­Anton Budiharjo selaku Marketing Manager Kin menjelaskan pihaknya meluncurkan kampanye Kin #The Secret to Living Younger untuk lebih mengenalkan manfaat yoghurt bagi kesehatan pada masyarakat. Ia menjelaskan, kultur bakteri pembuat yoghurt ditemukan pertama kali pada 1905 di Bulgaria oleh dr Stamen Grigorov dan dinamakan Lactobacillus bulgaricus. Hingga kini bakteri tersebut masih digunakan untuk memfermentasi susu menjadi yoghurt.

”Banyaknya centenarian di Pegunungan Rhodope telah menaik para ilmuwan untuk melakukan penelitian soal itu. Salah satunya ialah ilmuwan pemenang Hadiah Nobel Ilya Mechnikov. Dia membuktikan khasiat yoghurt dan kaitannya dengan usia panjang penduduk Pegunungan Rhodope,” paparnya.

Hidup aktif
Traveller Nadine Chandrawinata yang pernah berkunjung ke Rhodope mengaku terkesima dengan keasrian alam di sana dan penampilan penduduknya yang terlihat sehat, bahagia, dan tetap aktif meskipun sudah berumur.

”Dalam perbincangan dengan beberapa masyarakat di sana, menurut mereka, kunci hidup sehat ialah hidup sederhana, tanpa stres, menghirup udara segar, menerapkan pola makan sehat yang mencakup konsumsi yoghurt setiap hari,” tutur Nadine. (Nik/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya