Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 21 rumah sakit (RS) rujukan di sejumlah wilayah untuk menangani kegawatdaruratan sepanjang perhelatan pesta olahraga negara-negara Asia atau Asian Games 2018.
“Sebanyak 16 rumah sakit di Jakarta, 4 di Sumatra Selatan, dan 1 rumah sakit di Jawa Barat,” kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kartini Rustandi saat koferensi pers Simulasi Emergency in Sport Events Asian Games 2018 di Kantor Kemenkes, Jakarta, kemarin.
Sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional yang akan berlangsung di Jakarta. Jawa Barat, Banten, dan Sumatra Selatan, selain menyediakan RS, Kemenkes juga menyiapkam 98 medical station, 21 medical center, dan 2 poliklinik. Untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan, disiapkan pula tenaga kesehatan yang terlatih di sekitar area serta 25 unit ambulans ICU beserta kelengkapan lainnya.
“Bukan hanya pelayanan kesehatan atau kegawatdaruratan. Pelayanan kesehatan bukan hanya untuk atlet, melainkan juga tamu VIP,” ujar Kartini.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2/2016 tentang Dukungan Penyelenggara Asian Games XVIII 2018, katanya, Kemenkes merupakan penanggung jawab bidang pelayanan kesehatan. Karena itu, Kemenkes bersama Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasoc) menyiapkan 1.400 tenaga kesehatan yang terdiri atas 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang didistribusikan ke DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Emergency Indonesia Bobi Prabowo menambahkan, fungsi 25 ambulans yang disipakan untuk Asian Games sepanjang 18 Agustus sampai 2 September mendatang untuk menangani kegawatan yang mengancam nyawa. Dengan demikian, ambulans tidak hanya sebagai transportasi medis, tapi juga pelayanan medis dilakukan di dalam ambulans.
“Dalam ambulans ada perleng-kapan, ventilator, monitor, defibrillator, dan monitor. Di lapangan kita punya 25 ambulans,” katanya.
Menurutnya, keberadaan ambulans ICU antara lain untuk meng-antisipasi jeda waktu yang hilang dari lokasi sampai ke unit gawat darurat (UGD). Dia menyebut cabang olahraga yang sangat berisiko antara lain sepak bola, pencak silat, balap sepeda, maraton, dan yang menggunakan energi tinggi. Dalam setiap ambulans, kata dia, terdapat dua perawat dan satu dokter.
Bobi juga menjelaskan, pada pelaksanaan Asian Games nanti akan dilakukan konsep back up ambulans. Ketika satu ambulans ICU digunakan, akan ada ambulans lain yang siaga.
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melaksanakan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai awal Mei untuk mengantisipasi karhutla saat Asian Games. (Ind/Pro/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved