Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Bijaklah Dalam Mengonsumsi Gula

 Puput Mutiara
30/3/2018 11:25
Bijaklah Dalam Mengonsumsi Gula
(MI/Grafik Terbit)

KEBANYAKAN orang tidak menyadari makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung kadar gula tinggi. Salah satunya soft drink (minuman ringan).

Kendati menyegarkan, faktanya aneka minuman ringan yang umumnya bersoda itu kaya akan gula.

Menurut hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata orang Indonesia mengonsumsi gula 200 gram per hari. Padahal, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merekomendasikan konsumsi gula 5% atau kurang lebih 25 gram setara enam sendok teh per hari.

Dokter Jessica Florencia dari klikdokter.com menyebutkan, keinginan untuk terus-menerus mengonsumsi gula terkait dengan kombinasi antara rasa subyektif nyaman dan bahagia. Sebab, rasa manis dan kebutuhan energi dapat dengan cepat dan mudah terpenuhi dari kalori gula.

"Efek positif itulah yang membuat keinginan untuk mengonsumsi makanan manis meningkat. Sehingga banyak orang akan merasa sangat kesulitan ketika harus mengurangi asupan gula," ujarnya.

Alih-alih menyehatkan karena bisa menambah tenaga, konsumsi gula berlebih justru menunjang proses penuaan. Pasalnya, gula berinteraksi dengan protein di dalam tubuh, menciptakan zat yang disebut sebagai advanced glycation end-products (AGEs), serta dapat menyebabkan kulit tampak keriput dan struktur sel menjadi keras.

Tidak sekadar menjadikan kulit keriput, penuaan dini pada sel-sel tubuh juga bisa berisiko menimbulkan penyakit degeneratif seperti diabetes, kolesterol, stroke, jantung, alzheimer, radang sendi, penyakit ginjal, dan lain-lain.

Namun di samping itu, dampak konsumsi gula berlebih yang paling kentara ialah sering merasa lupa (pikun), perut buncit, mudah lapar, kulit kering, keriput, gigi berlubang, lemas, dan juga pegal-pegal.

"Melihat fakta-fakta tersebut, sebaiknya mulai mengubah pola konsumsi gula. Bukan berarti harus 100% menjauhi gula, tapi batasi jumlahnya," ucap Kartika Tarigan seperti dilansir klikdokter.com.

Dewasa ini, di pasaran banyak muncul produk-produk pemanis rendah kalori sebagai solusi pengganti gula. Salah satunya Nulife Sweetener merupakan hasil formulasi gula rendah kalori dari gula tebu, yang terbukti tidak meningkatkan kadar gula dalam darah.

Merek pendamping Diabetasol yang dikeluarkan PT Kalbe Farma itu memiliki beberapa keunggulan. Selain mengandung sukralosa, manisnya pun stabil meski pada suhu tinggi, cocok dicampurkan ke dalam minuman panas maupun dingin dan cocok untuk memasak.

Yang paling penting, Nulife Sweetener rendah kalori dan manisnya pun hanya terasa di lidah serta akan dikeluarkan lewat urine dan keringat. Dalam rangka mengajak masyarakat untuk dapat hidup lebih sehat dengan konsumsi gula rendah, PT Kalbe Farma mengkampanyekan 'Start Your New Life With Nulife'. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya